Ketua MPR: Pancasila tidak boleh hanya sebatas filosofis
Ketua MPR: Pancasila tidak boleh hanya sebatas filosofis. Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yang demikian maka diperlukan pencerahan dan pengamalan etik sesuai dengan Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan hari ini Pancasila tak bisa hanya menjadi idelogi sebuah negara saja. Melainkan Pancasila harus juga menjadi sistem etika yang memberikan ukuran dan panduan dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa.
"Pancasila tidak boleh hanya sebatas filosofis tetapi menjadi sistem etika yang memberikan ukuran dan panduan yang menggerakkan dalam mewujudkan cita cita para proklamator," kata Zulkifli dalam sambutannya di acara Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa di Komplek MPR, Jakarta, Rabu (31/5).
Zulkifli menuturkan terbentuknya NKRI atas dasar cita-cita bangsa yang tertera dalam pembukaan UUD 1946 alinea keempat. Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yang demikian maka diperlukan pencerahan dan pengamalan etik sesuai dengan Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
Ketua umum PAN ini juga mengatakan setelah 19 tahun reformasi dia merasa nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an mulai memudar. Karenanya diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan kembali bangsa Indonesia.
"Diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk mengingatkan kembali warga bangsa dan mendorong revitalisasi khazanah etika dan moral yang telah ada dan bersemi dalam masyarakat sehingga menjadi salah satu acuan dasar dalam kehidupan berbangsa," tutur Zulkifli.
Zulkifli melanjutkan Kesadaran sebagai rakyat dan penyelenggara Negara untuk mewujudkan cita-cita dan memfokuskan permasalahan bangsa pada ranah etika pun harus terus dilakukan. Esensinya pada introspeksi yang seharusnya diawali dengan pembicaranya kehidupan bernegara.
"Sistem etika merupakan seperangkat nilai menyeluruh yang mencakup segala segi kehidupan yang terintegrasi. Sedangkan sistem tindakan merupakan penjabaran dari sistem etika yang memberi panduan dan seperangkat indikator sebagai tolak ukur," ujarnya.
Sehingga sistem etika tersebut menjadi operasional dalam kegiatan manusia yang terstruktur dan terukur. Tantangan bangsa dan negara Indonesia yakni mewujudkan sistem etika menjadi sistem tindakan.
"Para founding fathers telah mewariskan kepada kita sebuah warisan yang tak ternilai yang telah menyatukan kita, yang menjadikan kita sebagai bangsa yang kokoh karena memiliki ideologi yang bersumber dari sejarah dan budaya bangsa sendiri, yaitu Pancasila," tutupnya.
Baca juga:
Megawati sebut Pancasila bisa jadi pedoman perdamaian dunia
Jokowi sebut berita bohong ancam kebhinnekaan di Indonesia
Ini pidato lengkap Presiden Jokowi di upacara Hari Lahir Pancasila
'Pancasila yang ditinggalkan Bung Karno tetap dan tidak terkikis'
Panglima TNI: Jangan jadikan Indonesia ajang konflik agama
Ketua MK: Indonesia absen dalam membangun kultur hukum
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Mengapa Zulkifli Hasan menekankan pentingnya UMKM? Mendag Zulhas menjelaskan sektor UMKM memiliki peran strategis dan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju.” jelas Zulhas.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).