Ketua MPR: Sosialisasi 4 pilar agar bangsa tak kehilangan identitas
Bung Karno artikan Pancasila dalam 4 kata, kasih sayang, kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah mufakat.
Ketua MPR, Zulkifli Hasan, menyebut saat ini banyak masyarakat melupakan Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia. Sebab, di sekolah-sekolah sudah tak ada lagi mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila. Padahal mata pelajaran tersebut sangat penting mengajarkan anak muda untuk memegang teguh ajaran Pancasila.
Maka dari itu, Zulkifli bersama lembaga tinggi negara yang ia pimpin terus menggalakkan sosialisasi empat pilar ke seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air.
Kali ini, Zulkifli Hasan melakukan sosialisasi empat pilar di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta'. Dalam pemaparannya di hadapan ratusan perkumpulan Aisyiyah seluruh Indonesia, Zulkifli Hasan menjelaskan 4 pilar yang ditanamkan oleh The Founding Father Indonesia, Soekarno.
Pilar pertama yaitu Pancasila, Zulkifli Hasan menjelaskan pengertian dari Pancasila yang diajarkan oleh Soekarno. Di mana, secara singkat Bung Karno mengartikan Pancasila menjadi empat kata, yaitu kasih sayang, kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah mufakat.
"Apa itu Pancasila? Bung Karno di depan sidang umum PBB berpidato. Setelah berpidato seisi ruangan mengapresiasi. Pidato Bung Karno sangat baik 'Kami tidak ikut sistem barat kami tidak ikut sistem timur, Kami punya sistem sendiri namanya Pancasila," kata Zulkifli Hasan di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (22/4).
"Pancasila kalau satu kalimat maka artinya cinta kasih atau kasih sayang. Kalau ditambah satu kata lagi kita ini landasannya cinta kasih dan kekeluargaan. Bung Karno mengatakan tambah lagi kasih sayang, kebersamaan dan gotong royong, kalau ditambah lagi kata musyawarah mufakat. Jadi, Pancasila itu adalah kasih sayang kekeluargaan gotong royong dan musyawarah mufakat," katanya menambahkan.
Pilar kedua dalam empat pilar kebangsaan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Agar mudah dicerna, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menjelaskan secara singkat maksud dari NKRI, yaitu darimana dan di manapun kita punya hak dan kewajiban yang sama.
"Kalau diuraikan bisa satu buku. Kalau dijadikan satu kalimat artinya dari manapun kita, kita punya hak yang sama di negeri ini. Misalnya, saya asal Lampung tapi kalau nyalon Walikota di Yogyakarta boleh. Saya dari Sumatera boleh beli tanah dan saya boleh beli rumah di Jawa," ujarnya.
Pilar ketiga yaitu, Bhinneka Tunggal Ika. Yang secara singkat diartikan walaupun kita berbeda-beda tetapi kita hidup dalam satu keberagaman dan perbedaan yang ada di masyarakat tak boleh disama-samakan. Sebab, lewat perbedaan itulah yang justru menjadi kekuatan dari Bangsa Indonesia.
"Dalam keberagaman itu kita punya cita-cita yang sama. Keberagaman dalam perbedaan tapi hak dan kewajibannya sama. Di republik ini siapapun bisa jadi apapun," ujarnya.
Pilar terakhir, yaitu UUD 1945 yang harus diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sebagai negara konstitusi hidup harus berpegang teguh menjunjung tinggi undang-undang termasuk bagi mereka yang duduk di eksekutif maupun legislatif.
Dia mencontohkan sebagai pemimpin maupun wakil rakyat seharusnya mendengar aspirasi rakyat. Sebab, mereka bisa menjadi seorang pemimpin di eksekutif maupun legislatif karena dipilih langsung oleh rakyat. Apabila tidak, kata dia, maka akan bernasib buruk dan dapat berujung mendapatkan 'kutukan'.
"Kedaulatan itu ada di tangan rakyat. Presiden, gubernur, wali kota dan DPR itu dipilih oleh rakyat. Makanya tugas wakil rakyat itu melayani rakyat melayani negara. Karena banyak yang lupa ada yang main proyek, ada yang main reklamasi pantai," ujarnya.
Menutup sosialisasinya kali ini, Zulkifli Hasan menyatakan apabila seluruh masyarakat dapat menjalankan empat pilar tersebut, maka ia yakin negara ini tak akan kehilangan identitasnya.
Baca juga:
Temui Jokowi, MPR minta sosialisasi empat pilar dilakukan masif
Alasan MPR pilih Lampung jadi tempat pertama sosialisasi 4 pilar
100 Dosen dari 17 universitas dapat pelatihan sosialisasi 4 pilar
MPR nilai masukan dari masyarakat untuk 4 pilar amat penting
Sidarto: Saya akan kawal 4 Pilar Kebangsaan
Anggota MPR: Empat pilar kebangsaan harga mati
Menkum HAM temui ketua MPR bahas sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Apa yang dilakukan KPU Jakarta Utara terkait surat suara DPRD DKI Jakarta untuk Pemilu 2024? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pelipatan surat suara DPRD DKI Jakarta untuk Pemilu 2024? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar.
-
Kapan Pilgub Jakarta 2024 akan digelar? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"