Ketua RT mengaku sempat curiga dengan sikap Bripka Triono
Triono tak bisa mengelak permintaan visum saat keluarga Ratnita datang.
Ketua RT tempat tinggal anggota Pam Obvit Polresta Depok, Bripka Triono, mengaku sudah merasa curiga ada kejanggalan soal kematian istri polisi itu, Ratnita Handiani (37). Keganjilan mulai dirasa Waras selaku Ketua RT 002/RW 008, Cimanggis, Depok, ketika Triono ke rumahnya dan memintanya buat membangunkan Ratnita.
"Yo aneh mbak, kok saya disuruh mbangunin istri orang," kata Waras, Rabu (30/3).
Meski demikian, sebagai ketua RT, Waras mengikuti permintaan warganya. Saat itu, dia bersama istrinya dan seorang pembantu rumah Triono masuk ke kamar Ratnita. Dia membangunkan dengan cara memanggil saja.
"Karena sudah feeling ada yang aneh, saya banguninnya cuma manggil-manggil saja. Saya enggak berani nyentuh," ujar Waras.
Saat itu, Waras melihat ada darah di hidung Ratnita. Waras juga diminta untuk menghapus darah itu oleh Triono.
"Saya ya enggak mau," ucap Waras.
Buat memastikan, akhirnya Waras memanggil dokter umum di dekat lingkungannya. Dokter memastikan Ratnita sudah meninggal. Kejanggalan lainnya, Triono sempat meminta agar kejadian ini tidak dilaporkan ke polisi.
"Katanya (Triono) nanti malah panjang urusannya," lanjut Waras.
Hanya saja, ketika keluarga dari Ratnita datang, Triono tak bisa mengelak permintaan visum. Akhirnya kejadian ini dilaporkan ke polisi.
"Om-nya yang ngotot minta visum karena ada yang janggal. Karena keluarga sudah datang, Triono enggak bisa ngelak," tambah Waras.
Setelah itu, terungkap pembunuhnya adalah Triono dibantu oleh rekannya, M. Ratnita dibunuh dengan cara dibekap hingga mengalami luka lebam dan hidung mengeluarkan darah.
Baca juga:
Kemelut rumah tangga hingga merenggut nyawa Ratnita
Psikolog duga Bripka Triono bunuh istri bukan karena kesal dimarahi
Polisi periksa lima saksi kasus polisi bunuh istri di Depok
Sebelum bunuh istri, Bripka Triono minta dicarikan sampingan
Bunuh istri sendiri, kejiwaan Bripka Triono masih normal
Bripka Triono diduga tertekan karena rumah tangganya tak harmonis
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.