KIPI Sayangkan Trio Tak Cepat Dibawa ke RS saat Mengeluh Sakit Usai Vaksin
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari menyayangkan keluarga Trio Fauqi Virdaus tidak langsung dibawa ke dokter saat mengeluh sakit usai divaksinasi Covid-19.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari menyayangkan keluarga Trio Fauqi Virdaus tidak langsung dibawa ke dokter saat mengeluh sakit usai divaksinasi Covid-19.
Diketahui, Trio meninggal satu hari setelah disuntik Vaksin AstraZeneca di Gelora Bung Karno, 5 Mei lalu. Saat ini, KIPI kesulitan mencari penyebab kematian, karena tak ada data penunjang medis penyebab meninggalnya Trio.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.
Padahal menurutnya, jika Trio diperiksakan ke dokter, maka akan lebih muda menentukan penyebab kematiannya.
"Menurut pengakuan keluarga, almarhum sehat, tapi kan tetap dibutuhkan data pelengkap. Soalnya Almarhum sejak mengeluh, tidak dibawa berobat. Jadi tidak ada data lab dan pemeriksaan penunjang," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (20/5).
"Almarhum dibawa ke RS sudah wafat, jadi tidak mudah untuk menentukan penyebab kematian,' lanjutnya.
KIPI mengakui Trio tidak memiliki bukti medis riwayat penyakit kronis. Hal itu hanya beradasar keterangan keluarga bahwa Trio tak pernah punya penyakit kronis.
"Sampai saat ini tidak ada bukti adanya penyakit kronis yang terkait dengan wafatnya Trio," kata Hindra.
Hindra kemudian meminta masyarakat untuk menunggu hasil pengujian toksisitas dan sterilitas vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Dia berharap masyarakat tidak berspekulasi terkait penyebab kematian Trio.
Dia menegaskan kembali bahwa berdasarkan hasil investigasi Komnas KIPI, tidak ditemukan cukup bukti untuk mengaitkan kematian Trio dengan program vaksinasi AstraZeneca.
"Intinya, kalau ternyata hasil uji menunjukkan vaksin yang diberikan kepada Trio itu steril dan tidak ada toksin, maka vaksin itu akan digunakan kembali," ujarnya.
"Sampai saat ini kan memang belum cukup bukti untuk mengkaitkan KIPI Almarhum dengan vaksinasi. Untuk itu, terkait izin autopsi, kita akan minta ke keluarga apakah bersedia atau tidak," kata Hindra.
Sementara itu, ibunda Trio, Zakiah sudah berkali-kali menyatakan bahwa anak keduanya tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Sehingga, ia tidak terima bila kematian anaknya dikaitkan dengan kondisi tubuhnya yang tidak sehat atau dikaitkan dengan penyakit yang tidak pernah dideritanya.
"Tidak pernah punya riwayat penyakit apapun, anak saya tidak pernah sakit," kata Zakiah kepada merdeka.com (20/5).
Baca juga:
Komisi IX Mempertanyakan Pengujian Vaksin AstraZeneca Setelah Kasus Trio Meninggal
Kemenkes Setop Penggunaan 448.480 Dosis Vaksin AstraZeneca
Investigasi Kasus Trio, Komnas KIPI & BPOM Uji Sterilitas dan Toksisitas AstraZeneca
Keluarga Belum Putuskan Soal Autopsi Jenazah Trio Fauqi
Pemerintah Didesak Investigasi Meninggalnya Trio Setelah Divaksinasi AstraZeneca