Kisah anak pelaku bom Surabaya, sering diajak jihad oleh ayahnya
Kisah anak pelaku bom Surabaya, sering diajak jihad oleh ayahnya. Kepada Kapolri, AR juga membenarkan bahwa bom yang meledak tersebut adalah milik ayahnya dan dirakit sendiri. Ayahnya belajar merakit bom melalui internet.
Tidak ada yang menyangka bahwa seorang kepala keluarga tega mengajak anaknya melakukan aksi bunuh diri dengan dalih jihad. Pasca bom yang meledak di rumah susun sewa lantai 5 Blok B no.2 Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi tiga anak yang selamat dari ledakan bom tersebut.
Ketiga anak yang kini menjadi yatim piatu itu adalah AR (15), FPH (11), dan Hu (11). FPH terluka di paha kiri belakang, sementara Hu terluka di hidung.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
"Kegiatan ayahnya, Anton Febrianto (47), sehari-hari menjadi penjual jam tangan online dan seringkali mendengarkan ceramah melalui internet," ujar Karopenmas Polri Brigjen M Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (15/5/2018).
Dia juga bercerita bagaimana ayahnya itu kerap mengajaknya berjihad. Namun, berulang kali pula AR menolak ajakan tersebut.
"Alasannya tidak sesuai pemikirannya dan bertolak belakang dengan ajaran Islam," kata Iqbal.
Kepada Kapolri, AR juga membenarkan bahwa bom yang meledak tersebut adalah milik ayahnya dan dirakit sendiri. Ayahnya belajar merakit bom melalui internet.
"Awalnya dia (AR) tidak memahami bahwa yang dirakit oleh ayahnya itu adalah sebuah bom hingga menyebabkan terjadinya ledakan di kamar yang ditinggalinya bersama," kata Iqbal.
Ledakan bom di Rusun Wonocolo Blok B Lantai 5 itu terjadi pada Minggu malam, 13 Mei 2018. Polisi memastikan ledakan tersebut berkaitan dengan ledakan bom Surabaya yang menimpa tiga gereja pada Minggu pagi, 13 Mei 2018.
Tiga orang yang meninggal adalah Anton Febryanto (47) sebagai kepala keluarga, Puspita Sari (47), istri Anton, dan RAR (17), anak.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta Komisi Perlindungan Anak akan memberikan bantuan fisik maupun psikis kepada anak yang dilibatkan orangtuanya dalam aksi teror bom. Ketua KPAI Susanto akan memastikan anak-anak ini akan diberikan pengasuhan oleh orang yang tepat. Sehingga tidak lagi terpapar doktrin sesat yang selama ini diberikan orangtua.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ega)