Kisah Bripda Taufiq tunjukkan siapapun bisa jadi polisi
"Saya berharap setelah menjadi anggota polisi, lambat laun dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga," kata Taufiq.
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan kisah atau pengalaman Bripda Muhammad Taufiq Hidayat menunjukkan kepada masyarakat bahwa siapapun dapat menjadi polisi bila memenuhi persyaratan.
"Kisah Bripda M Taufiq Hidayat yang berasal dari keluarga tidak mampu (secara ekonomi) dan tinggal di bekas kandang sapi tersebut menunjukkan kepada masyarakat bahwa siapapun bisa menjadi polisi," kata Kabid Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti, Jumat (16/01).
Seperti diberitakan Antara, Anny menjelaskan semua kalangan dan lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk masuk menjadi anggota kepolisian.
"Semua lapisan masyarakat, baik itu kaya atau kurang mampu dapat menjadi polisi. Asalkan memenuhi syarat seperti batas umur, pendidikan, tinggi badan dan lainnya bisa mendaftarkan menjadi polisi," katanya.
Ia mengatakan, diterima dan tidaknya pelamar itu tergantung dari persyaratan dan tes seleksi.
"Jika lolos dari seleksi calon anggota polisi, maka akan dilanjutkan ke pendidikan kepolisian. Kalau lulus, ya, langsung diangkat menjadi anggota polisi," katanya.
Taufiq yang tinggal bersama ayah dan tiga adiknya selama dua tahun tinggal di bangunan bekas kandang sapi yang kondisinya dengan dinding batako tanpa pintu.
Taufiq kelahiran 1995 dan tamatan SMK Negeri Sayegan, Kabupaten Sleman, tersebut mengaku mendaftarkan diri hingga menjadi polisi tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Setelah dinyatakan diterima, ia menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda DIY Selopamioro, Imogiri, Bantul. Ia menamatkan pendidikan tersebut pada akhir Desember 2014. Taufiq kemudian ditugaskan di Direktorat Sabhara Polda DIY.
Seperti diberitakan, seorang anggota Direktorat Sabhara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Dua Muhammad Taufiq Hidayat (20) bersama ayah dan adiknya selama ini tinggal di sebuah kandang sapi di Dusun Jongke Tengah, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Taufiq bersama ayah dan tiga adiknya sudah dua tahun ini menempati bangunan bekas kandang sapi berukuran empat kali tujuh meter ini karena keadaan ekonomi keluarga yang kekurangan.
"Ya saya berharap setelah menjadi anggota polisi, lambat laun dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, dan mengubah keadaan menjadi baik, " kata Taufiq.