Kisah gaib Suparman berburu emas Bung Karno
Mereka rela merogoh kocek miliaran rupiah, hanya demi berburu harta karun Soekarno yang tidak jelas.
Fenomena perburuan harta karun secara gaib, masih menarik minat kolektor benda antik. Bahkan, mereka rela merogoh kocek miliaran rupiah, hanya demi benda-benda kuno tersebut. Apalagi jika harta tersebut merupakan peninggalan Soekarno.
Karena tergiur dengan nilai nominal dari benda-benda inilah, Suparman (43), warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur melakukan perburuan terhadap harta benda milik Presiden RI pertama, Ir Soekarno. Meski harus didapat dengan cara gaib.
"Untuk mendapatkan benda-benda itu, harus ada upacara sogoh (persembahan terhadap penunggu harta karun secara spiritual),” kata Suparman, saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (8/5).
Suparman juga menceritakan kalau upacara sogoh itu bermacam-macam. Sesuai keinginan makhluk gaib yang menunggu benda harta karun yang diminati. "Ada yang menggunakan ayam cemani, minyak, bahkan ada juga yang minta air tujuh sumur. Ada juga yang disertai puasa mutih (hanya makan nasi)," katanya.
Proses ritual itu, tergantung petunjuk si dukun sebagai mediator. "Kalau yang yang mencari harta karun bisa melakukannya sendiri, tak perlu ngajak orang pintar."
Berhubung Suparman tidak bisa melakukannya sendiri, maka dia meminta pada tokoh spiritualis di Jawa Timur untuk membantunya mengambil harta karun di daerah Malang, Jawa Timur. "Makanya saya sampai kehabisan bekal dan terpaksa menjual mobil yang saya sewa. Saat itu, saya harus membeli minyak yang harganya jutaan rupiah untuk proses ritualnya," terang dia lagi.
Karena perburuan harta karun tak didapat, maka dia berpindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti di Probolinggo dan Madiun. "Katanya di sana ada peti harta karun berisi emas batangan milik Bung Karno. Dan saya harus mengganti 'mas kawin' berupa ayam cemani serta minyak ja’faron yellow yang harganya lumayan mahal," tutur dia di hadapan penyidik Polrestabes Surabaya.
Kalau Suparman berhasil mendapatkan peti emas tersebut, dia akan menjualnya kepada kolektor barang antik di Madura dan Surabaya. Apesnya, sebelum harta karun Bung Karno didapat, Suparman tertangkap polisi karena kasus penggelapan mobil rental milik Harianto (52), warga Manukan Tengah IV.