Kisah Inspiratif, mahasiswi-mahasiswi sederhana jadi lulusan terbaik
Bahkan dari prestasinya tersebut ada yang mendapat beasiswa ke luar negeri dari pemerintah.
Kini anak berprestasi bukan saja milik keluarga kaya yang bergelimang harta. Anak yang berasal dari keluarga sederhana juga mampu meraih prestasi sejajar dengan anak kaum jet set.
Istilah makan keju akan lebih pintar dari pada makan singkong, bisa ditepis. Sebab, beberapa bukti sudah terlihat ketika anak dari keluarga sederhana atau miskin bisa meraih prestasi yang mencengangkan.
Tidak tanggung-tanggung anak-anak ini menjadi mahasiswa terbaik di kampusnya dengan nilai tertinggi. Bahkan dari prestasinya tersebut ada yang mendapat beasiswa ke luar negeri dari pemerintah.
Jadi istilah anak keju dan singkong sudah tidak berlaku, karena siapapun bisa menjadi berprestasi ketika dia semangat untuk belajar.
Berikut kisah inspiratif mahasiswi-mahasiswi yang berasal dari keluarga sederhana jadi lulusan terbaik di kampusnya:
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Kapan kata-kata motivasi ini dikumpulkan? Melansir dari ragam sumber, Jumat (29/12) berikut 110 kata-kata motivasi sekolah yang bisa dijadikan inspirasi.
-
Siapa yang menjadi pendakwah muda inspiratif? Jeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
Raeni anak tukang becak lulusan terbaik Unnes raih IPK 3,96
Pihak Universitas Negeri Semarang (Unnes) bangga bukan main pada Raeni, mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE). Putri pengayuh becak itu lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96.
Saat acara wisuda digelar, pihak kampus sengaja meminta Mugiyono membawa becaknya dari Kendal ke Semarang. Tujuannya, sebagai properti dalam sesi foto yang akan menampilkan Raeni dan ayahnya.
"Foto itu diambil setelah wisuda selesai, tepatnya di sebelah auditorium tempat wisuda digelar," ucap Raeni tertawa saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/6).
Gadis kelahiran 13 Januari ini lantas bercerita bagaimana kendaraan roda tiga itu bisa sampai di kampusnya. "Becaknya memang sengaja dibawa dari Kendal, yang bawa bapak sama pihak kampus. Pihak kampus yang minta dibawa," tambahnya.
Pihak kampus beralasan sesi foto ini diambil untuk memberikan inspirasi pada anak-anak Tanah Air lainnya.
"Pihak kampus pingin jadiin inspirasi buat adik-adik kelas saya," pungkasnya.
Orang tua Raeni selama ini tinggal di Jl Pahlawan, Kelurahan Langenharjo, Kendal. Ibunya seorang ibu rumah tangga yang sesekali mengasuh keponakannya. Kuliah di Semarang, Raeni indekos.
Raeni menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya. Mugiyono, ayah Raeni mengaku hanya bisa mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru sesuai dengan cita-citanya.
"Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.
Sebagai tukang becak, diakui Mugiyono, penghasilannya tak menentu, sekitar Rp 10 ribuRp 50 ribu. Karena itu, dia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450 ribu per bulan.
Intan, anak tukang tambal ban lulusan terbaik Unila dengan IPK 3,7
Intan Bonita Lumban Gaol, mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung (FT Unila) didapuk sebagai lulusan terbaik pertama tingkat universitas program sarjana pada wisuda periode III tahun akademik 2014/2015, Rabu (28/1) kemarin. Intan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74.
Pengukuhan mahasiswa teknik sipil yang lulus dengan predikat cum laude ini dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Lampung Prof Sugeng P Harianto di Gedung Serbaguna Unila bersama 511 lulusan lainnya, sehingga secara total berjumlah 512 wisudawan. Jumlah tersebut terdiri dari 55 orang program magister, 49 orang program profesi, 373 orang program sarjana, 35 orang program diploma.
"Saya bangga dengan wisuda periode ini karena jarang sekali mahasiswa fakultas teknik mendapatkan IPK yang besar berpredikat cum laude. Tapi kali ini bisa ke luar sebagai lulusan terbaik ke satu. Untuk itu saya sangat mengapresiasi dekan FT beserta jajarannya atas pembinaannya selama ini," ujar Sugeng seperti dikutip dari situs Unila, Kamis (29/1).
Yang membuat banyak orang bangga, Intan Bonita hanya anak seorang tukang tambal ban. Ayah Bonita, Haposan Lumban Gaol, adalah tukang tambal ban di Kabupaten Pringsewu, sekitar 60 km dari Kota Bandar Lampung.
Dengan segala keterbatasan biaya kuliah, Intan Bonita akhirnya bisa menyelesaikan studi di Fakultas teknik Unila dengan waktu 3 tahun 3 bulan. Hal ini lah yang membuat Intan menjadi bintang saat wisuda kemarin.
"Terimaksih kalian ada di saat aku sulit dan menyemangati aku di setiap jalan hidupku. Aku tanpa kalian bukanlah apa-apa. Maaf saya tidak bisa membalas apa-apa," tulis Intan Bonita dalam akun Facebooknya.
Dalam akun facebooknya, Intan Bonita pun banyak mendapat pujian dan selamat dari kawan dan saudaranya. Mereka bangga dengan capaian yang telah dilakukan oleh Bonita yang hanya anak seorang tukang tambal ban.
"Selamat ya dek intan atas wisuda nya Puji Tuhan sudah menjadi mahasiswa terbaik dan tercepat. Mantap kali bah.. kk senang sekali dan terharu lihat wajah intan di tribun lampung. Semoga cepat mendapat pekerjaan agar bisa membantu orang tua dan sekolahkan adik2 mu ya. tetaplah rendah hati dan Tuhan Yesus besertamu dek," tulis Dosma Eprida Lumban Gaol.
Afidah, anak buruh tani lulusan terbaik UIN Walisongo ber-IPK 3,84
Siti Afidah (22) meski hanya seorang anak buruh tani berhasil menyandang cumlaude dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,84. Sehingga, oleh pihak kampus, Afidah ditetapkan sebagai wisudawati terbaik di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang pada Kamis, (29/1) lalu.
Afidah merupakan anak pertama dari pasangan Baidhowi dan Aminah. Penghasilan ayahnya pun jika secara logika, tidak cukup untuk membiayai kuliah anaknya.
Sebab, sebagai buruh kedua orangtua Afidah penghasilannya hanya Rp 35.000 per hari dari hasil bekerja di sawah dan kebun. Meski hidup dalam kondisi demikian, kekuatan tekad dan semangat membuat Siti Afidah untuk berprestasi.
Warga asli Desa Brangsong RT 12 RW 5 Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal ini mulai duduk di bangku kuliah sejak tahun 2010 untuk jurusan atau program studi Muamalah di Fakultas Syariah. Gadis berusia 22 tahun itu beruntung bisa masuk di kampus tersebut lantaran dibantu pemerintah melalui program Bidik Misi, hingga lulus dan berpredikat cumlaude dengan indeks prestasi kumulatifnya 3,84.
Saat awal kuliah, Afidah mengaku hanya punya bekal keyakinan dan tekad yang kuat untuk bisa melanjutkan sekolah. Jalan untuk belajar pun rela ditempuh walaupun berliku.
Saat beasiswa tak kunjung turun dari pihak kampus, Afidah mencari penghasilan lain dengan mengajar anak-anak kecil sekitar Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Al Amna pimpinan Hj Siti Mariana Sofa di Jalan Taman Jeruk ll A10 Nomor 23 A, Perumahan Jatisari Permai, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Upah atau bisaroh sebagai guru les privat baca tulis Alquran itulah sedikit demi sedikit dikumpulkan untuk menutupi kebutuhan hidupnya.
Dia melakukan hal itu seusai salat Ashar dan Maghrib lantaran tidak lagi bisa mengandalkan sokongan uang atau biaya hidup dari orangtuanya.
"Saya hanya bisa syukur, bisa diberikan jalan untuk kuliah ini. Kalau ada tekad untuk sekolah lagi, pasti akan ada jalannya. Yakin saja," ujar Afidah saat ditemui merdeka.com disela-sela mengajar baca tulis Alquran, Jumat (30/1).
Tekad kuat itulah yang menurut Afidah menjadi modal untuknya berani bertaruh melanjutkan kuliah. Kekurangan dana tak menjadi penghalang untuk belajar.
"Kalau memang ingin belajar, niat dan tekadnya harus ada. Pasti nanti ada jalannya," pungkas alumnus Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal ini.