Kisah Inspiratif Pengusaha Kue Tenteng Khas Malino, Bisnis Turun Temurun untuk Berdayakan Anak Putus Sekolah
Kue ini banyak diburu untuk oleh-oleh dan sering jadi incaran wisatawan..
Kue ini banyak diburu untuk oleh-oleh.
Kisah Inspiratif Pengusaha Kue Tenteng Khas Malino, Bisnis Turun Temurun untuk Berdayakan Anak Putus Sekolah
Sejumlah anak putus sekolah menunjukkan aksi terampilnya membuat Kue Tenteng khas Kota Malino, Sulawesi Selatan. Aksi mereka memasak kue di toko oleh-oleh dan bisa disaksikan langsung oleh para pembeli pun mencuri perhatian.
Kota Malino
Malino di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dikenal sebagai kota bunga.
Mengutip YouTube Liputan6, Malino juga dikenal sebagai surganya tempat wisata dengan udara dingin. Hal ini lantaran Malino terletak di kawasan dataran tinggi.
Selain itu, oleh-oleh khas Malino juga sering jadi incaran wisatawan.
Kue Tenteng
Tenteng Malino merupakan makanan khas Bugis-Makassar. Kue yang juga dikenal dengan sebutan Baje Canggoreng ini terbuat dari gula merah dan kacang tanah.
Mengutip buku Ragam Kudapan Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan karya Murdijati-Gardjito, dkk (Penerbit Andi, 2023), awalnya Kue Tenteng dibungkus seperti permen menggunakan kulit jagung (kelobot).
Seiring perkembangan zaman, kemasannya diganti menjadi plastik karena lebih praktis
Cara Mengolah
Proses pembuatan Kue Tenteng dimulai dari mencairkan gula merah pada wajan atau panci sampai mengental.
Tahap berikutnya ialah mencampurkan kacang tanah ke dalam lumeran gula merah.
Kemudian diaduk hingga rata. Saat sudah dingin, Kue Tenteng dicetak sesuai ukuran dan dikemas dengan plastik seperti permen.
Kisah Inspiratif
Hawasyiah, seorang pengusaha Kue Tenteng di Kota Malino, sudah menjalankan bisnis kue tradisional tersebut secara turun-temurun. Bisnis Kue Tenteng rumahan telah ia mulai sejak 13 tahun silam.
Menariknya, Hawasyiah memberdayakan anak-anak putus sekolah sebagai juru masak Kue Tenteng.
"Ada anak putus sekolah, ada yang sudah tamat SMA, ada yang kuliah online," jelasnya, dikutip dari YouTube Liputan6.
Saat sedang luang, dua anak perempuan Hawasyiah juga biasa membantu proses pembuatan Kue Tenteng hingga penjualannya di toko oleh-oleh.
Adapun Kue Tenteng khas Malino dibanderol seharga Rp20 ribu per 10 biji.