Kisah lucu di sela pertempuran 10 November: Jadikan Ruslan kapten!
Kisah lucu di sela pertempuran 10 November: Jadikan Ruslan kapten! Rangkaian pertempuran 10 November 1945 tak hanya soal kisah-kisah heroik semata. Terselip juga beberapa peristiwa lucu. Salah satunya adalah polosnya para pejuang Republik Indonesia saat menghadapi perundingan dengan tentara Inggris.
Rangkaian pertempuran 10 November 1945 tak hanya soal kisah-kisah heroik semata. Terselip juga beberapa peristiwa lucu. Salah satunya adalah polosnya para pejuang Republik Indonesia saat menghadapi perundingan dengan tentara Inggris.
Ceritanya sekitar tanggal 30 Oktober 1945, diadakan gencatan senjata antara pejuang dan tentara Inggris. Salah satu kesepakatan antara kedua belah pihak adalah membentuk joint comittee yang akan sama-sama mengawasi gencatan senjata.
-
Kapan Hari Pahlawan diperingati di Indonesia? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kapan pertempuran besar di Surabaya yang menandai Hari Pahlawan? Dikutip dari laman semarangkota.go.id, sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November dimulai saat pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris pada 10 November 1945.
-
Apa yang dirayakan di Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Tujuan peringatan ini untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Di mana upacara peringatan Hari Pahlawan di Kota Pasuruan dilaksanakan? Memperingati Hari Pahlawan yang 10 November, Pemerintah Kota Pasuruan menggelar upacara bendera bertempat di halaman depan kantor BKD Kota Pasuruan, Kamis (10/11) pagi.
-
Apa yang dikisahkan di dalam puisi hari pahlawan? Puisi hari pahlawan singkat ini mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Tanah Air. Puisi Hari Pahlawan singkat bisa dibagikan di media sosial atau dibacakan dalam rangkaian upacara.
Dari Inggris diwakili oleh Brigjen Mallaby, Kolonel Pugh, Mayor Hudson, Kapten Shaw, dan Wing Commander Groom. Sementara Indonesia ada Residen Sudirman, Dul Arnowo, Atmaji, Sungkono, Kusnandar, Ruslan Abdulgani dan lain-lain.
Di komite bersama itu, Kapten Shaw menjabat sekretaris. Dari pihak Republik, Ruslan Abdulgani yang ditugaskan menjadi sekretaris.
Ruslan bercerita soal momen yang bikin tersenyum itu dalam buku 10 November '45, Mengapa Inggris Membom Surabaya?". Buku tersebut ditulis Sejarawan Batara R Hutagalung dan diterbitkan Yayasan Persahabatan Surabaya '45 tahun 2001.
Dia ingat tiba-tiba Des Alwi masuk ruangan dan menanyainya dalam Bahasa Suroboyoan.
“Eh Cak, kamu berunding dengan siapa?” tanya Des Alwi.
“Itu, Kapten Shaw,” jawab Ruslan.
“Lha, pangkatmu opo?” tanya Des Alwi lagi.
“Ndak duwe opo-opo,” kata Ruslan polos.
“Ayo jadi kapten. Karena Shaw itu kapten, harus jadi kapten juga. Habis ini terus lapor ke tempat Moestopo”
Mereka lalu menemui dokter Moestopo yang jadi salah satu komandan pasukan di Surabaya.
“Mus, Ruslan dadekno kapten! (Mus, jadikan Ruslan kapten!),” kata Des Alwi.
“Kenopo?” tanya Moestopo.
“Ngadepi kapten!” balas Des Alwi. Maksudnya nanti harus menghadapi kapten Inggris di perundingan.
Maka enteng saja Moestopo menyetujui kenaikan pangkat luar biasa itu. “Dadekno, kono!” Jadikan, sana.
Maka setelah resmi jadi kapten Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Ruslan Abdul Gani menghadap Kolonel Sungkono. Dia menerima tanda pangkat kapten. Saat itu berupa tiga buah bintang kecil.
“Baru saya ngerti kalau kapten itu bintang tiga,” gumam Ruslan.
Kelucuan tak berhenti sampai di situ. Kolonel Sungkono pun membriefing Ruslan soal tata cara hormat militer.
“Cak, engko nek ono letnan, kon ojo ngene (sambil memperagakan memberi hormat). Artinya, Cak, kalau ada letnan Inggris kamu jangan memberi hormat.
“Oh ya,” jawab Ruslan.
“Itu nek ono kolonel, kon sing ngene! (Kalau sama kolonel kamu harus hormat!) kata Sungkono.
“Kalau (podo) sama-sama kapten?” tanya Ruslan.
“Menengo wae! Ya diam saja!”
Begitulah, kata Ruslan. Seorang kapten lahir hari itu.
Baca juga:
Ini alasan tentara Inggris anggap pertempuran 10 November di Surabaya bak neraka!
Ini pidato Bung Tomo yang membakar semangat rakyat Surabaya 10 November 1945
Jelang Hari Pahlawan, ini pesan Sesmenko Polhukam pada generasi milenial
Hari Pahlawan, DPR gelar pameran perangko
Hari Pahlawan 2018, berikut rangkaian kegiatan yang akan digelar