Kisah Pak Harto sedih lihat rakyat Indonesia makin susah makan
Nilai tukar Dollar AS melambung hingga Rp 14.000. Harga-harga sudah merangkak naik membuat rakyat kesulitan.
Nilai tukar Dollar AS melambung hingga Rp 14.000. Harga-harga sudah merangkak naik. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin krisis ekonomi akan menghantam Indonesia.
Tentu yang jadi korban rakyat kecil juga. Untuk makan saja tambah susah.
Ada cerita menarik bagaimana Presiden Soeharto ternyata masih memikirkan rakyat menjelang akhir hayatnya. Soeharto sangat sedih mendengar rakyat Indonesia sampai susah buat beli beras.
Hal itu dituliskan pengusaha makanan Hioe Husni Wirajaya dalam buku Pak Harto The Untold Stories.
Saat itu di tahun 2006, Husni mengunjungi Soeharto di Jl Cendana. Mereka makan bersama. Saat mengobrol, suara Soeharto tidak jelas karena stroke. Namun dia tetap ingin mengetahui keadaan rakyat Indonesia.
"Sekarang harga beras berapa?" tanya Soeharto.
Husni menjawab Rp 6.200 dan itu beras impor dari Vietnam.
Mendengar itu Pak Harto tampak sedih. Wajahnya kecewa. "Berarti swasembada pangan saya gagal," kata Soeharto.
Di pertemuan lain, Soeharto berencana membuat program 10 ribu gerobak dorong yang menjual nasi murah berisi nasi, nugget ikan, sayuran dan sambal. Selain rakyat bisa membeli makanan bergizi, penjualnya pun bisa mendapat untung.
"Sebungkus Rp 5.500, modalnya Rp 4.500, jadi pedagang mendapat Rp 1.000. Kalau sehari laku 50 bungkus sebulan didapat Rp 1,5 juta. Kalau ada 10 ribu gerobak, berarti ada 10 ribu keluarga yang sejahtera," terang Pak Harto.
Sayangnya Pak Harto keburu meninggal sehingga keinginannya agar rakyat kecil bisa makan nasi dengan lauk pauk bergizi dengan harga murah, tak pernah terlaksana.
Baca juga:
Ini yang buat Rizal Ramli dulu dipenjara Soeharto
Gagahnya Presiden Soeharto saat geber moge Harley Davidson
Kisah Pak Harto kecewa lihat Patwal Polisi tak pedulikan rakyat
Titiek Soeharto: Mensesneg penerima beasiswa supersemar
Keluarga Soeharto ogah bayar denda Yayasan Supersemar
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Bagaimana reaksi Soeharto saat dipanggil 'monyet'? "Hei monyet, berani engkau melawan perintah," canda Pak Gatot. Tentu saja dia senang anak buahnya semua selamat.
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.