Kisah 'prajurit sapi' bisa jadi jenderal TNI AD
Ini kisah lucu bagaimana hubungan komandan dan anak buah di TNI.
Ada kisah menarik 'sapi-sapi' bisa jadi jenderal TNI. Menko Polhukam Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan menceritakan kisah menarik ini.
"Pak, itu sapi-sapi Bapak sudah jadi bintang-bintang semua lho Pak," bisik Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi (sekarang Pangkostrad-Panglima Komando Strategi Angkatan Darat) kepada saya di Gunung Sinabung pada suatu waktu.
"Saya masih belum mengerti maksudnya, hingga Pak Edy menjelaskan lebih lanjut, "Itu dulu kan Bapak suka panggil kami sapi-sapi."
Luhut kemudian teringat ketika menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD pada kurun tahun 1996-1997, dia pernah bergurau-gurau memanggil anak buah dengan sebutan 'sapi'. Demikian ditulis Luhut dalam akun Facebooknya, Jumat (20/5).
"Tapi mereka juga tidak lupa kalau saya juga pernah berpesan agar mereka harus jadi orang suatu saat nanti. Sekarang saya bangga karena mereka sudah berpangkat minimal bintang dua (Mayor Jenderal). Bahkan salah satu mantan anak buah saya di Jalan Pramuka Bandung tersebut sekarang menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), yakni Jenderal TNI Mulyono, yang menyambut kunjungan saya di Mabes AD kemarin," bebernya.
"Saya terus terang bangga melihat junior yang bisa menjadi lebih baik daripada saya. Itu adalah suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri dari seorang mantan komandan. Saya pikir sudah menjadi tugas kita untuk membuat orang di belakang kita menjadi lebih baik daripada kita," pungkas Luhut.
Dalam dunia kemiliteran, biasanya komandan memang punya panggilan sayang pada anak buahnya. Bagi orang sipil memang kelihatan tak lazim. Misalnya Jenderal Gatot Soebroto memanggil anak buahnya, termasuk Soeharto dengan panggilan 'monyet'. Hal ini menunjukkan kedekatan pimpinan dan anak buah.