Kisah Suratin, Anggota KPPS Solo yang Meninggal Dunia usai Pemilu
Ketua KPU Solo Nurul Sutarti membenarkan, jika ada salah satu anggota KPPS yang meninggal dunia. Suratin, lanjut dia, meninggal dunia setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Satu lagi petugas keamanan di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Solo meninggal dunia. Suratin (54) anggota KPPS di TPS 147 di Perum Tegal Asri RT 03 /RW 22, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo mengembuskan nafas terakhir pada Kamis (25/4) pukul 06.00 WIB. Jenazah Suratin dimakamkan di TPU Kragilan Bonoloyo, Kadipiro, Banjarsari, Solo pukul 13.00 WIB.
Ketua KPU Solo Nurul Sutarti membenarkan, jika ada salah satu anggota KPPS yang meninggal dunia. Suratin, lanjut dia, meninggal dunia setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"KPU mendapatkan kabar duka ini dari anggota PPS dan PPK. Jenazah beliau dikuburkan siang hari ini pukul 13.00 WIB," ujarnya singkat.
Di TPS, lanjut dia, almarhum ditunjuk sebagai petugas keamanan. Ia meninggalkan seorang istri bernama Dwi Astuti dan dua orang anak bernama Astri Setyoningsih dan Sari Ratnaningsih. Sebelumnya pada Sabtu pekan lalu, anggota KPPS di TPS 70 Nusukan, Pamuji Ruswandi (46) juga meninggal dunia.
Sementara itu istri almarhum Suratin Dwi Astuti (55) mengaku, pada awalnya suaminya tidak pernah mendaftar sebagai anggota KPPS. Baru, pada H-1 pencoblosan, dirinya diminta menggantikan salah satu petugas keamanan yang mengundurkan diri.
"Sebenarnya suami saya itu tidak pernah daftar. Beliau ditunjuk menjadi pengganti anggota lain yang mendadak mundur," katanya.
Dwi mengisahkan, 7 hari setelah pemilu selesai, suami tiba-tiba mengeluh masuk angin dan merasakan sesak napas serta kondisi tubuh lemas. Ia kemudian dibawa ke RS Hermina Solo pada Rabu (24/4) pukul 05.30 WIB. Namun sesampai di RS, Suratin meninggal dunia.
"Hasil cek dari tim dokter katanya suami saya sakit komplikasi meliputi jantung, ginjal, dan paru-paru. Padahal sebelumnya tidak pernah punya riwayat sakit apapun," pungkas dia.
Baca juga:
KPU Kota Bekasi Minta Penghargaan dan Santunan Bagi KPPS Meninggal Dunia
KPU: Jumlah KPPS Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 225 Orang
Petugas KPPS di Sumut Meninggal Dunia Bertambah Jadi Delapan Orang
KPU Usulkan Petugas KPPS Meninggal Diberi Santunan Rp 36 Juta
Satu Lagi Petugas KPPS di Depok Meninggal Diduga Kelelahan
Kemenkeu Restui Petugas KPPS Meninggal Dapat Santunan Rp 36 Juta