Kisruh taksi online, sopir angkot sebut Organda Palembang 'omdo'
Pernyataan itu disampaikan perwakilan paguyuban sopir angkot dalam rapat koordinasi yang melibatkan seluruh pihak di kantor Dinas Perhubungan Sumsel, Jumat (22/9). Lantaran tak puas hasil rapat, puluhan sopir angkot walk out dari ruangan.
Persoalan taksi konvensional dan online di Palembang tak kunjung tuntas. Menanggapi hal ini, sopir angkot menyebut Organda Palembang sama sekali tak bekerja dan hanya banyak ngomong (omdo).
Pernyataan itu disampaikan perwakilan paguyuban sopir angkot dalam rapat koordinasi yang melibatkan seluruh pihak di kantor Dinas Perhubungan Sumsel, Jumat (22/9). Lantaran tak puas hasil rapat, puluhan sopir angkot walk out dari ruangan.
Pertemuan itu seyogyanya membahas persoalan antara taksi konvensional dan online yang kerap terlibat gesekan di lapangan. Sayangnya, dalam rapat itu sempat terjadi adu mulut karena masing-masing pihak memperjuangkan keinginan.
Ketua Paguyuban Sopir Angkot Palembang, Mauludin, mengaku kecewa dengan sikap Organda yang tak berbuat banyak menyelesaikan persoalan ini. Bahkan, jumlah taksi online semakin bertambah tanpa terkontrol dan mengetem layaknya mobil angkot.
"Organda tidak bekerja sama sekali, cuma banyak omong, nganggur mereka itu. Rapat tadi saja terkesan memihak taksi online, lebih baik kami walk out," ungkap Mauludin.
Dikatakan dia, taksi online itu mestinya diperlakukan sama dengan taksi konvensional. Seperti pengaturan trayek, izin operasional, dan pelat khusus sebagai moda transportasi massal.
"Tapi kenyataannya tidak seperti itu, taksi online bebas berkeliaran. Mestinya ditutup sementara sampai ada aturan dari pemerintah," kata dia.
Ketua DPC Organda Palembang, Sunir Hadi membantah tidak bekerja atau 'nganggur'. Justru, kata dia, pihaknya terus memperjuangkan aspirasi sopir angkot agar tetap beroperasi sekaligus mendukung penghentian sementara aplikasi taksi online.
"Tidak benar itu, siapa yang bilang kami menganggur, tidak bekerja. Sampai sekarang kami masih perjuangkan aspirasi anggota sopir angkot," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dishub Sumsel, Nelson menegaskan, sambil menunggu keputusan pemerintah pusat, pihaknya berencana mengeluarkan kebijakan yang bisa menguntungkan semua pihak. Hal ini sebagai antisipasi terjadinya gesekan kedua belah pihak.
"Nanti kita undang kembali buat tandatangan kesepakatan, mau tak mau harus mengikuti aturan kita," pungkasnya.
Baca juga:
Driver ojek online dan ojek pangkalan adu jotos di jalan sampai jadi tontonan
Dikira taksi online, mobil ini digulingkan sejumlah orang
Diduga larikan HP penumpang, driver GO-CAR dipolisikan
Jemput orderan, driver Gojek diserang orang tak dikenal
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Mengapa transportasi online bisa menjadi pilihan yang lebih hemat? Banyak penyedia transportasi online yang menawarkan promo dan ada pula promo ketika Anda menggunakan metode pembayaran tertentu. Dengan tarif yang lebih murah, Anda pun bisa berhemat dan uangnya bisa digunakan untuk keperluan yang lain.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.