Klaster Pertemuan Ibu-ibu Ditemukan di Depok
Dadang menyebut klaster tersebut terjadi sebelum Ramadan. Puluhan ibu-ibu tersebut melakukan pertemuan di Posyandu RW 04.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pihaknya menemukan adanya klaster baru. Klaster itu adalah klaster pertemuan ibu-ibu. Klaster ini ditemukan di RW 04 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.
“Yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukmajaya, di Kelurahan Mekarjaya RW 04 itu adalah klaster pertemuan,” kata Dadang, Rabu (5/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
Dadang menyebut klaster tersebut terjadi sebelum Ramadan. Puluhan ibu-ibu tersebut melakukan pertemuan di Posyandu RW 04.
“Makanya kami sampaikan pertemuan dan ada beberapa kasus yang diidentifikasi dari perjalanan mereka dari suatu kegiatan yang ada di wilayah Cibubur. Ini makanya kita lakukan langkah tracing,” ungkapnya.
Semula ditemukan hanya 10 orang saja yang dinyatakan positif. Kemudian bertambah menjadi 23 orang. Dan pada hari ini bertambah lagi tiga orang.
“Nah kami dapat laporan bertambah kemarin tiga orang, jadi perhari ini 26 kasus,” tukasnya.
Satgas kemudian melakukan pengembangan dengan melakukan kontak tracing dan melakukan testing sehingga berkembang dari sepuluh kasus menjadi 23 kasus.
“Dari Satgas Kota Depok melakukan mitigasi, melakukan rapat secara darurat pada Minggu lalu untuk melakukan langkah mitigasi dari tanggal 30 April sampai dengan 5 Mei hari ini,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar pada warga yang melakukan kontak erat terhadap sejumlah orang tersebut untuk segera melakukan Swab PCR, di puskesmas. Lebih lanjut, Dadang mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah mitigasi. Pengawasan saat ini dibantu TNI-Polri.
Untuk diketahui, jumlah kasus terkonfirmasi positif dari awal pandemi sampai saat ini di Kota Depok sebanyak 47.312 orang, pasien positif aktif 1.531 orang, pasien sembuh 44.869 orang dan meninggal dunia 912 orang.
Baca juga:
Doni Monardo Imbau Seluruh Pihak Tak Membuat Kasus Aktif Covid-19 di Daerah Bertambah
Nasib Pilu Sopir Bus di Tengah Larangan Mudik, Terpaksa Berhenti Beroperasi
Airlangga Klaim Penanganan Covid di RI Relatif Lebih Baik Dibandingkan Global
Dokter Paru sebut Rumah Sakit Butuh Tambahan Oksigen dan IGD
CEK FAKTA: Hoaks Kebijakan Larangan Mudik Sebab Kondisi Keuangan Bank Mengkhawatirkan