KLHK Ungkap Penyumbang Terbesar Polusi Jakarta: Kendaraan Bermotor dan Industri
Transportasi menjadi sumber pencemar udara terbesar di Jakarta, khususnya sepeda motor
Jutaan sepeda motor itu berbahan bakar fosil yang diketahui menghasilkan emisi.
KLHK Ungkap Penyumbang Terbesar Polusi Jakarta: Kendaraan Bermotor dan Industri
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen PPKL KLHK Luckmi Purwandari mengatakan, transportasi menjadi sumber pencemar udara terbesar di Jakarta, khususnya sepeda motor atau kendaraan roda dua.
Luckmi menyampaikan, berdasarkan data KLHK setidaknya 24.500.000.00 sepeda motor masuk Jakarta di 2022. Jutaan sepeda motor itu berbahan bakar fosil yang diketahui menghasilkan emisi.
- Hasil Riset: 136 Industri Ini Penyumbang Polusi Terbesar di Jakarta
- Sebelum Jakarta Terkepung Polusi, Ini Lima Transportasi Legendaris Kini Hilang Ditelan Waktu
- Kendaraan Bermotor Sumbang 44 Persen Polusi Udara di Jakarta
- 36 Motor Bodong asal Jakarta Dikirim ke Medan, Diamankan Polisi saat Lintasi Jambi
"Kendaraan bermotor itu di Jakarta sekarang dengan bahan bakar fosil ya itu 24.500.000 jumlahnya tahun 2022. Dan di situ 78 persennya sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor itu Rp1 juta lebih per tahunnya,"
kata Luckmi dalam diskusi daring bertajuk Solusi Polusi Jakarta, Selasa (15/8).
merdeka.com
Menurut Luckmi, dilihat dari sumber pencemaran yang ada, fakta tersebut menempatkan sepeda motor sebagai kontributor pencemar udara di Jakarta. Selain sepeda motor, aktivitas industri juga menjadi penyumbang polusi di Ibu Kota. "Terus kalau sumber pencemaran, tadi sebagai sumber-sumber yang bisa kita kendalikan disebutkan kendaraan bermotor, terus industri," kata Luckmi.
Luckmi menjelaskan, buruknya kualitas udara di DKI Jakarta disebabkan banyak faktor. Di antaranya transportasi, industri, kegiatan rumah tangga, serta pembakaran sampah tergolong faktor yang dapat dikendalikan.
Sementara itu, kata Luckmi ada faktor alami yang tidak bisa dikendalikan manusia, seperti musim, arah angin, kecepatan angin, topografi, serta lanskap kota yang dipenuhi gedung-gedung bertingkat.
Lebih lanjut, Luckmi menyebut beberapa tahun terakhir musim kemarau pada Juni-Agustus seperti saat sekarang ini juga sangat mempengaruhi buruknya kualitas udara di Jakarta.
Oleh sebab itu, kata Luckmi pada saat-saat inilah akan didapati indeks kualitas udara di Jakarta memburuk.
"Data yang kami miliki menunjukkan setiap bulan Juni, Juli, Agustus, itu kan musim kemarau, bertiup angin muson timur, yang mengarah dari arah timur ke daerah barat dan di situ di bulan-bulan tadi potensi terjadinya kualitas udara yang lebih buruk dibanding normalnya,"
jelas Luckmi.
merdeka.com
KLHK memiliki rumus pemantau pencemaran udara tersendiri, yakni indeks standar pencemar udara (Ispu) yang memperlihatkan rata-rata konsentrasi kualitas udara Jakarta. Situs ini, dapat diakses masyarakat memantau tingkat pencemaran udara di Jakarta.