Sebelum Jakarta Terkepung Polusi, Ini Lima Transportasi Legendaris Kini Hilang Ditelan Waktu
Moda transportasi ini menjadi primadona di Jakarta sebelum sepeda motor merajalela.
Ragam transportasi publik di Jakarta sempat menjadi primadona dan menjadi pilihan utama bagi mobilitas masyarakat
Sebelum Jakarta Terkepung Polusi, Ini Lima Transportasi Legendaris Kini Hilang Ditelan Waktu
Transportasi Lawas di Ibu Kota
Kementerian Perhubungan tengah mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan 4 in 1 atau satu mobil wajib 4 orang sebagai upaya menurunkan polusi di Jakarta. Kebijakan ini menjadi salah satu solusi mengurangi polusi di Jakarta yang terus memburuk. Sebenarnya, jauh sebelum Jakarta disesaki kendaraan bermotor dan dikepung polusi, ragam transportasi publik di Jakarta sempat menjadi primadona dan menjadi pilihan utama bagi mobilitas masyarakat. Berikut daftarnya;
1. Delman
Dalam buku berjudul Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi karya Windoro Adi mengulas bahwa delman merupakan transportasi tradisional yang menjadi pribadina di Batavia, sebutan Jakarta di era kolonial Belanda.
Pencetus kendaraan delman sebagai transportasi, adalah Insinyur dari Belanda, Charles Theodore Deeleman, pada pertengahan abad 18.
Rute delman kala itu adalah pasar ikan pasar Stasiun Beos, Pasar Mangga Besar, Pasar Tanah Abang, Pasar Palmerah, Pasar Rawa Belong, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Lebak Bulus, Pasar Ciputat, Parung, Jampang, dan Bogor.
Hingga kemudian, angkutan berbasis motor mulai bermunculan, dan delman mulai terpinggirkan. Delman kemudian dibatasi menjadi angkutan wisata di beberapa tempat yang ramai dikunjungi turis seperti Monumen Nasional (Monas). Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada tahun 2007 juga melarang keberadaan delman di dalam Monas.2. Trem Moda transportasi ini juga menjadi pribadona di era Hindia Belanda. Trem pertama kali hadir di Batavia sejak tahun 1869 yang dioperasikan pemerintah kota Batavia. Trem pertama kali muncul dengan tenaga uap. Hingga pada tahun 1933 trend uap dihapuskan dan diganti dengan trem listrik. Namun peminat atau penumpang trem listrik terus berkurang.
Pada tahun 1960 Presiden Soekarno di masa pemerintahan Walikota Jakarta Sudir, memutuskan untuk menghapus trem dan diganti dengan armada-armada bus PPD (Pengangkutan Penumpang Jakarta). PPD ini mengambil alih operasional trem pada tahun 1959.
3. Oplet Bagi masyarakat penikmat sinetron Si Doel Anak Sekolahan tentu sudah populer dengan kendaraan kesayangan Babeh, karakter yang diperankan oleh Benyamin Suaeb. Oplet berwarna biru itu menjadi transportasi andalan warga Jakarta pada tahun 1930. Moda transportasi ini paling populer dan diminati masyarakat karena menjangkau beberapa daerah pinggiran Jakarta.
Nama oplet berasal dari Opelette sebutan mobil yang dirilis produsen mobil Jerman Opel pada tahun 1932. Selain itu, penyebutan lidah masyarakat dari asal kata Chevrolet produsen mobil asal Amerika Serikat. Pada tahun 1980 oplet mulai ditinggalkan bahkan secara perlahan keberadaan oplet sudah punah.
4. Helicak Moda transportasi bermotor roda tiga ini menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat Jakarta karena desainnya yang unik mirip helikopter. Helicak hadir sebagai pengganti becak. Helicak pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 1971 untuk mengganti fungsi becak di masa Gubernur Ali Sadikin. Nmun karena desain helicak perlahan transportasi ini mulai ditinggalkan selain karena pengemudinya sering kepanasan dan kehujanan penumpang juga rawan terluka jika kecelakaan.
5. Bemo Bemo pertama kali ada di Jakarta pada tahun 1962 jelang perhelatan Ganefo (games of the new emerging emerging forces) atau olimpiade-nya bangsa Asia Afrika. Pemerintah melakukan pengadaan bemo sebagai pembaruan transportasi sekaligus menggantikan becak.
Namun pada tahun 1970-an moda transportasi ini mulai dibatasi operasionalnya. Hingga pada tahun 1995 lewat peremajaan angkutan pengganti demo, izin operasi demo perlahan dicabut.
Pada 6 Juni 2017 lewat surat edaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta nomor 84 bemo resmi dilarang beroperasi di wilayah Jakarta.