KNKT: CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan Menggunakan Kapal Sedot Lumpur
Cockpit Voice Recorder (VCR) milik pesawat Sriwijaya Air 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada awal Januari lalu akhirnya ditemukan. Proses pencarian dalam tiga bulan terakhir menggunakan berbagai cara dan berhasil setelah menggunakan kapal penyedot lumpur.
Cockpit Voice Recorder (VCR) milik pesawat Sriwijaya Air 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada awal Januari lalu akhirnya ditemukan. Proses pencarian dalam tiga bulan terakhir menggunakan berbagai cara dan berhasil setelah menggunakan kapal penyedot lumpur.
"Area di situ banyak lumpurnya dengan kapal Drag-head suction hopper dredger atau DSHD kami lakukan pencarian menggunakan penyedot lumpur. Jadi seperti vacuum cleaner," kata Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono di JICT, Rabu (31/3).
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kenapa KWT Srikandi dibentuk? Mengatasi Masalah Kenaikan Harga Pangan KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Soerjanto menjelaskan, lokasi ditemukannya CVR tidak jauh dari titik penemuan Flight Data Recorder (FDR). Hanya saja dikarenakan lumpur tebal mustahil jika pencarian hanya mengandalkan penyelam dari tim gabungan Basarnas, TNI AL dan sebagainya.
Untuk itu, kata Soerjanto, tim menyedot lumpur di area lokasi titik ditemukan CVR seluas 90x90 meter dengan kedalaman lumpur berkisar satu meter.
"(Penyedotan lumpur) di kedalaman 1 meter setelah 3-4 hari belum ketemu saya berpikir metode apa lagi yang akan kita akan gunakan untuk mencari. Akhirnya tadi malam alhamdulillah CVR ini berhasil ditemukan," ujarnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Baca juga:
Menhub: CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Kami Segera Berikan ke KNKT
Kapal Penyedot Lumpur dan 15 Penyelam Dikerahkan Cari CVR Sriwijaya Air SJ182
Kemendagri Serahkan 59 Akta Kematian Korban Sriwijaya Air SJ-182
Polri Pastikan Hak Keluarga Korban Sriwijaya SJ-182 Tak Teridentifikasi Terpenuhi
DVI Polri Tutup Proses Indentifikasi Korban Pesawat Sriwijaya SJ-182
Tim DVI Polri Resmi Hentikan Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ-182