KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Ciater Subang
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim investigasi bakal melakukan sejumlah pendataan.
Tim dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 11 orang di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
- Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Polisi Tunggu Hasil Metode TAA
- Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Pengamat Minta Pengusaha Bus Diperkarakan
- Pengakuan Sopir Bus SMK Lingga Kencana soal Detik-Detik Kecelakaan Maut di Ciater Subang
- Bus SMK Lingga Kencana yang Kecelakaan di Ciater Bawa 61 Penumpang
KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Ciater Subang
Tim dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 11 orang di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim investigasi bakal melakukan sejumlah pendataan.
Soerjanto menyebut, pihaknya perlu memeriksa kondisi bus hingga melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terdampak kecelakaan.
"Kita melihat lokasi kecelakaan, terus kita periksa busnya apa yang harus dibongkar. Juga kita akan melakukan wawancara dengan penumpang dengan pengemudi dengan siapapun yang memang terkait dengan masalah kecelakaan ini," kata Soerjanto kepada wartawan, dikutip Minggu (12/5).
Soerjanto bilang, jika diperlukan juga akan dilakukan pengukuran jalan. Menurutnya, selepas semua data terkumpul, barulah proses analisa dilakukan.
"Nah nanti baru kita bawa ke Jakarta untuk dilakukan proses analisa dan penulisan laporan,"
ucap dia.
merdeka.com
Sejauh ini, lanjut dia, merujuk keterangan beredar, rem blong menjadi dugaan penyebab kecelakaan maut tersebut. Meski demikian, informasi tersebut masih perlu pembuktian.
KNKT, kata Soerjanto, akan memberikan rekomendasi terbaik ihwal kelaikan jalan kendaraan berdasarkan dari temuan investigasi. Hal itu, ujar dia, guna mengantisipasi kecelakaan serupa kembali terulang.
"Secara sistem itu bagaimana kita bisa mencegah, baik pengawasan, pengontrolan. Pengawasan ini kan jalannya jadi kurang efektif, jika terbukti ada kecelakaan yang busnya tidak memenuhi persyaratan kelaikan," katanya.
"Nah, ini yang kita cari solusinya. bagaimana pengawasan ini bisa menghindarkan bus-bus semacam itu, tidak lagi bisa beredar di jalanan umum," tandasnya.
Pengakuan Sopir Bus
Sopir bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan, Sadira mengungkapkan detik-detik terjadinya kecelakaan. Peristiwa kecelakaan yang terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat, itu menewaskan 11 orang.
Sadira mengatakan, kecelakaan itu terjadi akibat rem blong. Sebelum insiden kecelakaan, Sadira singgah di warung makan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.
Saat makan, dirinya sempat diingatkan bahwa kondisi bus mengalami rem blong. Namun, Sadira tak menyebut siapa yang mengingatkan dirinya.
"Saat itu sudah saya perbaiki, sudah semua saya sampai panggil montir, kemudian dicek, aman, saya lanjutkan," kata Sadira, Minggu (12/5).
Merasa sudah aman, Sadira kembali melanjutkan perjalanan. Namun, di tengah perjalanan, rem bus kembali bermasalah hingga akhirnya tidak berfungsi. Kerusakan itu rupanya merambat ke bagian perseneling.
"Jadi saya mau masuk gigi susah, kalau sudah ada angin abis itu masuk gigi jadi susah," pungkas dia.
Sadira mengaku tak tinggal diam saat bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana itu lagi-lagi rusak. Dia mencari jalur darurat. Namun, tak ditemukan.
Setelah tak menemukan jalur darurat, Sadira berupaya memperlambat laju bus. Upaya ini tak berhasil lagi. Dia kemudian membanting stir bus ke arah kanan untuk menghentikan laju bus.
"Saat buang kanan, mobil terbalik. Saya enggak tahu buang ke kanan ada motor. Karena ada motor sekitar sampai 5. Saya terusin terus ada korban 1," imbuhnya.
Singkat cerita, bus yang tidak terkendali tersebut baru dapat berhenti ketika menabrak salah satu tiang listrik. Nahasnya, bukan cuman pengendara motor yang menjadi korban. Tapi penumpang bus yang dikemudikannya.