Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Universitas Padjadjaran hari ini mengumumkan temuan penting dari disertasi yang mengeksplorasi keberhasilan kepolisian dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
Disertasi yang berjudul "Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung," karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
- Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
- Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten
- Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
- Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Disertasi ini mengungkapkan bahwa kesuksesan operasi tidak hanya bergantung pada tindakan preventif dan penegakan hukum tetapi juga pada inisiatif kesehatan publik yang dijalankan oleh kepolisian.
Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, melalui penelitiannya, menunjukkan bahwa integrasi pendekatan health security dalam strategi kepolisian telah membantu memperkuat respons nasional terhadap pandemi.
Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Salah satu temuan penting dari disertasi ini adalah rekomendasi untuk memperkuat kapasitas kepolisian dalam merespon ancaman kesehatan di masa depan, termasuk pengembangan mekanisme koordinasi yang lebih baik dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan.
Ini menandai langkah signifikan dalam pemikiran kebijakan publik, di mana keamanan dan kesehatan publik tidak dipandang sebagai entitas terpisah tetapi sebagai komponen yang saling terintegrasi dalam strategi keamanan nasional.
Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung sebagai mahasiswa Studi Doktor Administrasi Publik berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para guru besar Universitas Padjadjaran, meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.
Prestasi ini tidak hanya merupakan pengakuan atas keunggulan akademik tetapi juga kontribusinya yang signifikan terhadap pengembangan strategi keamanan dan kesehatan publik di Indonesia.
Universitas Padjadjaran mengapresiasi pentingnya penelitian ini sebagai stimulus munculnya inovasi lebih lanjut dalam langkah menentukan kebijakan dan praktik kepolisian. Hal tersebut penting dalam menghadapi tantangan global seperti pandemi.
Ini merupakan contoh nyata dari bagaimana penelitian akademik dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pengembangan strategi keamanan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.