Komisi I DPR: Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia Kolaborasi Hadapi Tantangan Keamanan Modern
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyambut baik penandatanganan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Australia
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyambut baik penandatanganan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Australia yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI yang juga Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dengan Menteri Pertahanan Australia, Richard Donald Marles di Akademi Militer Magelang, Kamis (29/8).
Menurut Meutya Hafid, kesepakatan ini mencerminkan komitmen kuat prinsip âgood neighborâ kedua negara untuk mengembangkan kemitraan pertahanan yang mendukung stabilitas global.
- Sambangi Akmil Magelang, Prabowo dan Wakil PM-Menhan Australia Teken Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan
- Komisi I DPR Tinjau Ruang Laktasi di Kemhan, Meutya Hafid: Bagian Implementasi UU KIA
- Anggaran Kementerian Pertahanan di 2025 Rp155 Triliun
- Meutya Hafid Bela Prabowo: Menteri Pertahanan yang Pernah Lakukan Rapat Setengah Terbuka
"Kerja sama ini menunjukkan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi tantangan keamanan regional maupun global," kata Meutya Hafid dalam keterangannya, Jumat (30/8).
Menurut Meutya, kedua negara berkomitmen bekerjasama dengan prinsip âgood neighborâ bersama mitra regional lainnya untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang sejahtera dan damai.
"Kerja sama ini bukanlah aliansi militer ataupun pakta militer, tetapi realisasi prinsip âgood neighborâ Indonesia dan Australia yang ingin meneruskan dan memelihara hubungan erat dan persahabatan yang sudah sangat baik," ujar politisi Partai Golkar ini.
Di samping itu, lanjut Meutya Hafid, kerja sama ini akan memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik yang merupakan salah satu wilayah dengan potensi konflik yang tinggi.
"Melalui kerja sama ini, Indonesia dan Australia sebagai âgood neighborâ dapat berkolaborasi dalam menghadapi tantangan keamanan modern seperti terorisme, kejahatan lintas negara, konflik maritim, dan potensi tantangan lainnya," katanya.
Meutya Hafid juga menyebutkan kesepakatan ini tidak hanya berdampak pada aspek diplomatik, tetapi juga memberikan keuntungan teknis bagi peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia.
"Perjanjian kerja sama pertahanan yang kemarin ditandatangani juga termasuk pertukaran ilmu dan latihan bersama. Saya pun yakin di masa yang akan datang perwira TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara akan memiliki keterampilan yang lebih maju dan siap menghadapi berbagai situasi di medan perang modern," jelasnya.
Latihan bersama kedua negara akan berikan kesempatan bagi prajurit TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka dari Australia, memperkuat sinergi, dan saling bertukar pengetahuan serta pengalaman.
"Hal ini akan membantu memperkuat pertahanan nasional Indonesia dalam jangka panjang," sebut mantan wartawan ini mengakhiri.
Seperti diketahui, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles pada Kamis, 29 Agustus 2024, menandatangani perjanjian kerja sama bidang pertahanan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Marles meyakinkan Australia dan Indonesia adalah dua negara yang saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial masing-masing.
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024