Komitmen Ganjar Kurangi Industri Ekstraktif di Kaltim
Biar ekstraksi ini pelan-pelan bisa kita kurangi terus kemudian tidak merusak," kata Ganjar
Ganjar menilai pengelolaan industri ekstraktif perlu mendapat perhatian khusus
Komitmen Ganjar Kurangi Industri Ekstraktif di Kaltim
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bicara isu lingkungan di Kalimantan Timur. Dia menilai pengelolaan industri ekstraktif perlu mendapat perhatian khusus sehingga dapat meminimalkan resiko terutama terhadap perubahan iklim.
Ganjar berjanji akan akan melakukan pendataan ulang terhadap pelaku-pelaku usaha khususnya di bidang pertambangan.
"Saya kira kalau kita sudah terjadi bisa kita lakukan semacam assessment, re-assesment agar kita tidak keliru," kata Ganjar usai menghadiri pertemuan dengan partai pengusung bersama Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan relawan di salah satu hotel di kawasan Balikpapan, Kaltim, Selasa (5/12/2023).
Namun, kata Ganjar yang menjadi masalah besar apabila industri ekstraktif beroperasi tapi tidak mengantongi izin dari pemerintah.
"Biasanya yang menjadi problem adalah yang ilegal. Kalau legal prosesnya akan sangat baik apakah amdalnya, kontrol rutin, dan sebagainya," ujar dia.
Ganjar mengatakan, pola-pola ekstraktif seperti inilah yang penting untuk mengikuti cara-cara baru sebagai upaya menjaga lingkungan di kelas dunia. Dalam ini, kata dia dibutuhkan teknologi mempuni dan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Kita mesti memilah dan memilih mana yang akan terus kita ekstraktif dan mana yang akan kita siapkan transisi," ujar dia.
Ganjar mengatakan, ia mendorong transisi energi sebagai langkah menuju industri hijau yang tak merusak lingkungan.
"Maka kalau kita bicara soal kebutuhan energi yok kita perhatikan yok energi yang lebih hijau. Sudah saya sampaikan ke beberapa forum kita siapkan transisi energinya biar ekstraksi ini pelan-pelan bisa kita kurangi terus kemudian tidak merusak. Dan terakhir libatkan masyarakat lokal,"
kata Ganjar.
merdeka.com
Lebih lanjut, Dia menerangkan, isu perubahan iklim menjadi masalah ketika minim edukasi tentang perubahan iklim di masyarakat. Karena itu, pendidikan patut digencarkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Bisa kita titipkan kepada kurikulum guru-guru dengan sebuah isu yg baru dan anak muda sekarang sudah sangat aware pd isu itu. Ekonomi sirkular menengah ke bawah sudah mengerti ekonomi hijau, ekonomi biru, ini edukas," ujar dia.
"Maka pola sosialisasinya bisa kita lakukan dan mesti kita cangkokkan teknologi yang riil umpama kita bicara soal energi panel oh ini energi lebih hemat dan termasuk tado pertanyaan bagaimana kalau kita eksploitasi kita bisa memitigasi kerusakannya sehingga tidak jadi lebih parah," tandas dia.