Pengusaha dari 48 Negara Bakal Kumpul Bahas Seluk Beluk Industri Percetakan dan Pengemasan
Industri percetakan bakal naik 100 persen karena adanya pemilu.
Untuk masyarakat yang tertarik industri percetakan nanti bisa bergabung dalam pameran drupa, pameran terbesar di dunia untuk industri percetakan dan pengemasan.
Pengusaha dari 48 Negara Bakal Kumpul Bahas Seluk Beluk Industri Percetakan dan Pengemasan
Pengusaha dari 48 Negara Bakal Kumpul Bahas Seluk Beluk Industri Percetakan dan Pengemasan
Bisnis pengemasan dan percetakan menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan. Terlebih, menjelang pesta demokrasi yaitu pemilu dan pilpres bakal digelar di Indonesia.
Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Ahmad Mughira Nurhani memprediksi, industri percetakan bakal naik 100 persen karena adanya pemilu. Bagi masyarakat yang tertarik membuka bisnis peretakan bisa menyiapkan modal mulai dari Rp200 juta.
"Tergantung segmen pasar yang disasar. Modal Rp200 juta sudah bisa kalau cuma bikin spanduk, brosur, kartu nama dan sebagainya. Tapi kalau untuk cetak buku, pemilu, minimal harus Rp10 milliar. Jumlah perusahaan di atas Rp10 miliar tidak sampai 50 perusahaan. Kalau dulu sampai ratusan,” katanya.
Selain itu, untuk masyarakat yang tertarik industri percetakan nanti bisa bergabung dalam pameran drupa, pameran terbesar di dunia untuk industri percetakan dan pengemasan.Menjelang acara, Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran, melakukan roadshow ke Indonesia bertemu dengan para pelaku industri percetakan dan pengemasan. Selain melakukan presentasi, menyampaikan peluang-peluang bisnis tanpa batas guna kemajuan industri percetakan dan pengemasan Indonesia, juga disampaikan tren industri percetakan dan pegemasan global.
Drupa digelar untuk ke 15 kalinya di Düsseldorf Jerman pada tanggal 28 Mei – 7 Juni 2024. Pameran 4 tahunan ini menghadirkan mesin-mesin dan teknologi percetakan mutakhir untuk media cetak mulai koran, majalah hingga jenis produk percetakan lainnya.
Hingga saat ini, lebih dari 135.000-meter kubik ruang telah dipesan dan sekitar 1.400 peserta dari 48 negara akan hadir di Duesseldorf. Hal ini menegaskan betapa pentingnya drupa sebagai pameran perdangan nomor satu untuk teknologi percetakan.
“Siapa pun yang ingin menjalankan bisnis dalam ruang lingkup internasional harus datang ke drupa. drupa 2024 sebagai pameran perdagangan yang paling relevan untuk teknologi cetak akan kembali digelar setelah jeda selama delapan tahun yang disebabkan oleh pandemi. Satu hal yang pasti, para peserta pameran akan menghadirkan produk inovatif dan demo langsung yang memukau. drupa 2024 akan menjadi kesempatan ideal untuk mengeksplorasi cara terbaik untuk berhasil dalam jangka Panjang," ujar Sabine Geldermann, Director drupa, Portofolio Print Technologies Messe Duesseldorf.Para peserta pameran yang sudah terkenal dan cukup lama ikut serta seperti Bobst, Canon, Comexi, Duplo, EFI, Epson, ESKO, Fujifilm, Heidelberg, Horizon, HP, Kodak, Koenig & Bauer, Kolbus, Komori, Konica Minolta, KURZ, Landa, Müller Martini, Ricoh, Screen, Windmöller & Hölscher, telah mendaftarkan diri dan akan menunjukkan inovasi-inovasi mereka, tren teknologi, portfolio produk dan peluncuran global di Duesseldorf dari 28 Mei hingga 7 Juni 2024.
Selain itu, Jerman, China, Italia, Belanda, Inggris, Swiss, Amerika Serikat, Jepang, India dan Spanyol merupakan negara-negara peserta pameran terkuat."Jumlah peserta yang saat ini sudah memesan tempat serta masukan positif menunjukkan hal itu. Industri percetakan dan pengemasan global sekali lagi bergantung pada drupa sebagai platform bisnisnya dan menjadi tempat pertemuan industri terpenting di dunia,” kata Sabine Gelderman, Direktur drupa, Portfolio Print Technologies Messe Duesseldorf.
"Dengan 80 persen kehadiran peserta pameran internasional, drupa menempati posisi terdepan berdasarkan standar-standar global. Jumlah, keragaman dan penahapan inovasi sangatlah unik dan sekali lagi memberi gambaran masa depan industri ini. Dengan kriteria ideal untuk para peserta pameran dan pengunjung dalam membangun jejaring secara intensif dan mendorong proyek-proyek ke depan."