Komplotan Perampok Berpistol Gasak Tas Berisi Rp25 Juta di Jakut Ditangkap
Beberapa perampok menggasak tas milik korban. Ada pula yang sempat melepaskan tembakan.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus komplotan rampok berpistol yang merampas tas berisikan uang. Aksi para pelaku terekam CCTV dan viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, korban yakni J saat itu baru saja menarik uang di salah satu bank swasta. Uang sejumlah Rp25 juta ditaruh ke dalam tas.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Yusri menyebut, para pelaku awalnya membuntuti korban dengan menggunakan sepeda motor. Mereka melakukan aksinya saat korban tiba di rumah.
Yusri mengatakan, beberapa diantaranya menggasak tas milik korban. Ada pula yang sempat melepaskan tembakan. Akibatnya letusan senjata api itu, korban mengalami luka tembak pada bagian paha kanan.
"Mereka gunakan dua kendaraan motor lalu menembak dan memaksa merebut tas korban yang berisi Rp25 juta yang baru diambil dari Bank serta dua unit handphone," kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat (28/5).
Yusri menjelaskan, lima dari tujuh pelaku berhasil diciduk pada Rabu, 26 Mei 2021 kemarin. Yusri mengatakan, masih ada dua pelaku lain yang buron.
"Lima yang sudah kita amankan dan dua orang lagi DPO tetapi yang eksekutornya yang pada saat itu adalah dua orang. dengan peran masing-masing," ucap dia.
Yusri merinci, dari lima pelaku yang diamankan ada dua yang berperan sebagai eksekutor yakni Y dan AR. Y yang juga residivis adalah otaknya. Y juga sempat meletuskan senjata api. Meski saat itu, eksekutor lain inisial AR terlihat mengeluarkan senjata api.
"Y yang merencanakan kemudian dia juga yang merampas barang dari korban dan melakukan penembakan ke korban mengenai kaki paha sebelah kanan," ucap dia.
Sementara, RA bertugas mengawasi gerak-gerik korban. RA memberikan informasi perihal ciri-ciri target.
"RA yang menyampaikan kalau korban ciri-cirinya ini. setelah itu dua motor menyusul mendekati korban dan RA kemudian pergi," ucap dia.
Dalam kasus ini, polisi menyita senjata api milik Y dan AR. Ternyata, senjata milik AR dibeli dari HM seharga Rp11 juta.
"Ini dia yang menjual senjata api kepada para pelakunya. jadi ada 2 senjata api, yang dipegang Y memang milik dia sendiri yang dia bawa dari Sumatera sana, kemudian yang dipegang oleh AR ini belinya kepada HM ini dengan harga Rp 11 juta," ucap dia.
Sementara pelurunya, Yusri menyebut dibeli dari H. Saat itu, Y membeli 10 butir peluru dengan harga Rp1,5 juta.
"H yang menyiapkan dan menjual pelurunya. karena pada saat itu dia membutuhkan peluru dan H menjual peluru 10 butir seharga Rp 1,5 juta kepada saudara Y," ucap dia.
Yusri menyebut, berdasarkan pegembangan kembali ditemukann satu pucuk airsoft gun dan sepucuk senpi rakitan. Yusri menerangkan, pihaknya saat ini sedang memburu dua pelaku lainnya" yang masih buron.
"Masih kita kejar dan kita kembangkan. Kita melihat apakah ada korban lain dari komplotan ini," terang dia.
Atas perbuatannya para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dan Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951.
"Ancaman maksimal 20 tahun penjara," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Perampok Bergolok Sikat Rp50 Juta dari Alfamart di Serpong
Nekat Rampok Gudang Ekspedisi, Pria di Labuhanbatu Diringkus Polisi di Kandang Sapi
Heboh Maling Tanpa Busana Masuk Rumah Warga di Langkat, Begini Kronologinya
Ngaku Polisi Lalu Bawa Kabur 12 Motor, 4 Begal di Samarinda Ditembak
Terlilit Utang Rp180 Juta, Joni Nekat Rampok Bank Mandiri Samarinda