Kondisi Terkini 3 Wilayah Jabar Diterjang Banjir dan Longsor, Ratusan Warga Mengungsi
Pj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Sejumlah wilayah di Jawa Barat mengalami longsor dan banjir setelah diterjang hujan dengan intensitas tinggi. Upaya penanganan dilakukan secara berkala oleh pemerintah, memastikan kebutuhan warga yang terdampak tetap terpenuhi.
Diketahui, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, pada Selasa (5/11), wilayah yang terdampak di antaranya Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, dan Kota Sukabumi.
- Murka Pj Gubernur Riau, Jalan Baru Diaspal Digali PDAM
- 18 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Pemkab Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Dua Warga Garut Tertimbun Longsor Ditemukan Meninggal, Satu Belum Ditemukan
- Kondisi Terkini di Jayapura Usai Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menuturkan banjir, limpasan air hingga longsor di Kota Sukabumi terjadi di 69 titik akibat tanggul jebol. Dampaknya, 6 Unit Rumah Rusak Berat, 30 Unit Rumah Rusak Sedang, 30 Unit Rumah Rusak Ringan, 3 Unit Masjid, 2 Unit Sekolah Mi, 2t Pesantren dan terganggunya akses jalan.
Sedangkan di Kabupaten Garut, banjir terjadi di Kecamatan Cisurupan. Saat ini, material lumpur menyebabkan arus lalu lintas terkendala. Alat berat sudah dikerahkan, berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Lalu, banjir di Kabupaten Bandung terjadi di antaranya di wilayah Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Hal itu membuat 55 kepala keluarga atau 200 jiwa harus mengungsi. Lalu, di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, ketinggian air di beberapa titik mencapai atap rumah.
"Saat ini kebutuhan mendesak adalah obat obatan, selimut dan makanan siap saji atau sembako," kata Hadi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin meninjau wilayah terdampak di Banjaran yang termasuk parah. 500 kepala keluarga terdampak dan sebagian terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kami akan segera lakukan tanggap darurat dari Kabupaten Bandung, " ujar Bey Machmudin.
Provinsi bersama Kabupaten Bandung akan mengirimkan pompa air untuk menyedot genangan, dan alat berat untuk pembersihan material banjir. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) untuk perbaikan rumah warga yang rusak.
Menyikapi cuaca yang diperkirakan masih akan hujan deras dalam beberapa hari ke depan, Bey mengimbau warga untuk selalu waspada dan siap menghadapi situasi darurat. Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten Bandung juga akan menyediakan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
“Dinas sosial juga berkoordinasi untuk memastikan semua kebutuhan dasar warga terpenuhi, terutama saat malam jika hujan turun lagi,” tambah Bey.
Bey juga memastikan bahwa keamanan warga yang mengungsi tetap terjaga. Pemda Kabupaten Bandung bersama TNI dan Polri akan menjaga lokasi pengungsian sementara agar warga merasa aman.
"Target penanganan ini tentu kita ingin secepatnya tapi dengan kondisi yang perlu ekstra, cukup ramai, apalagi perkiraan BMKG akan beberapa hari ke depan akan terus hujan intensitas tinggi. Jadi tetap perhatikan keadaan dan berhati-hati," katanya.
“Kami sudah mengingatkan kabupaten/kota hingga April nanti akan ada hujan ekstrem. Jika hujan sudah mulai deras, amankan diri dan cari tempat yang lebih aman,” pungkas Bey.