Kopi darat cewek kenalan di FB, ATM diambil duit Rp 1 juta melayang
Kopi darat cewek kenalan di FB, ATM diambil duit Rp 1 juta melayang. Perkenalan Reza Indra Faisal (25) dengan perempuan muda, OBS (16) di media sosial Facebook berakhir menjadi pengalaman tidak mengenakkan. Warga Helvetia, Medan, ini diperas oleh rekan-rekan OBS hingga isi ATM dan uang di dompetnya habis.
Perkenalan Reza Indra Faisal (25) dengan perempuan muda, OBS (16) di media sosial Facebook berakhir menjadi pengalaman tidak mengenakkan. Warga Jalan Kapten Muslim Gang Sidomulio, Helvetia, Medan, ini diperas oleh rekan-rekan OBS hingga isi ATM dan uang di dompetnya habis.
Empat dari delapan tersangka pelaku pemerasan ditangkap, termasuk OBS. Tiga lainnya remaja laki-laki, yaitu Jodi Surbakti (18), DRS (16) dan AS (16). OBS, Jodi dan DRS merupakan kerabat dan tinggal di Jalan Medan Binjai Km 15,5 Simpang Diski Pasar VI Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang.
Sementara AS beralamat di Jalan Kelambir V Gang Palapa, Tanjung Gusta.
"Dari delapan tersangka, empat sudah kita diamankan," jelas Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri, Jumat (6/1).
Empat tersangka pelaku lainnya belum tertangkap, seorang di antaranya perempuan. Keempatnya yaitu Niko (19), warga Pasar VI Diski; Jaya Kembaren (20), warga Bahorok atau Jalan Medan Binjai km 15,5 Diski; A (15), warga Pasar VI Diski; dan Ino Cintya Br Surbakti alias Bage (20), warga Bahorok atau Jalan Medan-Binjai Km 15,5 Diski Pasar VI Desa Sei Semayang Kec.Sunggal.
"Petugas kita masih melakukan pencarian keempat tersangka," jelas Daniel.
Kedelapan tersangka diduga telah melakukan pemerasan atau melanggar Pasal 368 KUHPidana. Tindak pidana itu terjadi Selasa (3/1) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kejadian itu bermula dari perkenalan Reza dengan OBS di media sosial Facebook. Seminggu berkenalan, mereka kemudian janjian berjumpa di dunia nyata atau kopi darat di Jalan Sei Mencirim Pasar VI atau Jalan Garuda, Desa Sei Semayang, Sunggal, Selasa (3/1) sekitar pukul 17.30 WIB.
"Yang menentukan tempat pertemuan tersangka OBS. Setelah bertemu kemudian tersangka OBS mengajak korban ke rumahnya," sambung Daniel.
Sesampainya di rumah OBS, Niko datang dan memarahi korban. "Dia bilang, 'Sudah kau apakan adikku?" papar Daniel.
Tak hanya marah, Niko juga memukul Reza. Kemudian, Jodi Surbakti pun muncul membawa korban masuk ke rumah. DRS yang ada di dalam rumah kemudian mengambil Rp 250.000 dari dompet korban. Sementara Jodi mengambil ATM dan uang Rp 300.000.
Tak berhenti di sana, Ino Cintya ikut mengambil Rp 500.000 dari ATM Reza. Sementara OBS mengambil handphone korban.
Akibat kejadian itu, Reza membuat pengaduan di Polsek Sunggal. Petugas kemudian memancing OBS untuk bertemu untuk memberikan Rp 1.000.000 untuk menebus handphone korban. Pertemuan disepakati di Lottemart, Jalan Gatot Subroto, Medan.
Di lokasi yang disepakati, korban dan petugas Polsek Sunggal bertemu dengan AS. Dia mengaku disuruh OBS untuk mengambil uang.
"Saat penyerahan uang, ternyata handphone korban tidak ada. Saat itu petugas menangkap AS, kemudian 3 tersangka lainnya pun berhasil diringkus," jelas Daniel.
Kasus ini masih dikembangkan polisi. "Kita juga terus mencari pelaku lain," pungkas Daniel.
Baca juga:
Mengaku wartawan, Marto peras pengusaha Rp 20 juta
Penyidik KPK gadungan peras Bupati Subang nonaktif Rp 1 miliar
Adik Fadli & Fadlan hendak diperas sebelum dianiaya & mau diperkosa
Kesal ditinggal di warung, UAA ajak teman peras mantan pacar
Peras tahanan dan suap kasus perjudian, 5 polisi di Babel dibekuk
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Bagaimana penanganan tindak pidana pemilu di Indonesia? Untuk menangani tindak pidana pemilu, Pasal 2 huruf b Perma 1/2018 mengatur bahwa pengadilan negeri dan pengadilan tinggi berwenang memeriksa, mengadili dan memutus tindak pidana pemilu yang timbul karena laporan dugaan tindak pidana pemilu yang diteruskan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (“Bawaslu”), Bawaslu provinsi, Bawaslu kabupaten/kota dan/atau Panitia Pengawas Pemilu (“Panwaslu”) kecamatan- kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia paling lama 1 x 24 jam, sejak Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan menyatakan bahwa perbuatanatau tindakan yang diduga merupakan tindak pidana pemilu.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa saja jenis pelanggaran pemilu yang terjadi di Jawa Tengah? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,”