Kopral KKO Usman juga jadi nama taman kota
"Bagi bangsa Indonesia, Usman dan Harun merupakan pahlawan."
Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menyebut Usman Haji Mohamad Ali alias Usman Janatin dan Harun Said merupakan pejuang bangsa sehingga namanya layak diabadikan sebagai nama salah satu KRI, yakni Usman Harun. Bahkan di Purbalingga, nama Usman Janatin diabadikan sebagai nama Taman Kota yang menempati lahan eks Pasar Purbalingga.
"Bagi bangsa Indonesia, Usman dan Harun merupakan pahlawan. Ini juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga Purbalingga karena nama Usman Janatin diabadikan sebagai nama sebuah kapal perang," katanya, di Purbalingga, Jumat (7/2).
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berterima kasih kepada pimpinan TNI Angkatan Laut yang telah mengabadikan dua nama pahlawan tersebut dalam KRI Usman Harun.
Disinggung mengenai protes keberatan pemerintah Singapura terhadap penamaan KRI Usman Harun, dia mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin mencampuri permasalahan tersebut karena bagi bangsa Indonesia, Usman dan Harun merupakan pahlawan atau pejuang bangsa.
"Sebagai warga Purbalingga, kita sangat bangga karena pahlawan kita diabadikan sebagai nama salah satu kapal perang," kata Bupati menegaskan.
Seperti diketahui, pemerintah Singapura memprotes TNI AL karena berniat menamai salah satu KRI dengan nama Usman Harun.
Penamaan kapal itu diambil dari nama dua pahlawan nasional Indonesia (pahlawan Dwikora), yaitu Usman Haji Mohamad Ali alias Usman Janatin dan Harun Said.
Usman yang dilahirkan di Dusun Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, bersama Harun merupakan prajurit Korps Komando Operasi (sekarang Marinir).
Kedua prajurit tersebut gugur dengan cara digantung di Singapura pada tanggal 17 Oktober 1968, saat terjadinya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia (pada waktu itu Singapura masih masuk wilayah Malaysia).
Dalam hal ini, Usman dan Harun dituduh mengebom MacDonald House, Orchard Road, Singapura, pada tanggal 10 Maret 1965, sehingga menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang.
Baca juga:
Ini perbandingan kekuatan militer Indonesia Vs Singapura
Tentara Singapura lembek, ransel dibawakan pembantu wanita
Indonesia abaikan protes Singapura soal KRI Usman Harun
Gita: Singapura tak boleh intervensi domestik RI
Menlu: Penamaan KRI Usman Harun wewenang Indonesia
-
Kapan Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu. Istri Munir, Suciwati juga turut diperiksa oleh Komnas HAM.
-
Kenapa Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Apa yang digali Komnas HAM dari Usman Hamid? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir. "Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah," kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa Iman Usman? Iman dikenal publik sebagai Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Ruangguru. Sebelum menjabat di posisinya sekarang, Iman pernah mendirikan Indonesian Future Leaders pada tahun 2009.
-
Kenapa Iman Usman jadi perbincangan hangat? Seketika sosok Iman Usman banyak dicari tahu publik lantaran kerap tampil bersama Prilly.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.