Korban MH17, Hendry dikenal sebagai pemuda pendiam
Menurut pembantu keluarga dan tetangga, Hendry berada di Belanda sejak 3 bulan lalu.
Hendry, salah seorang penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak pemberontak di Ukraina, dikenal sebagai pemuda yang baik. Dia selama ini mengajar les untuk siswa sekolah.
Belum banyak keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga Hendry. Rumahnya di Jalan Garuda No 28 A, Kelurahan Bantan Timur, Medan Tembung, masih tertutup. Seorang perempuan muda sempat keluar saat merdeka.com datang. Namun, dia menolak diwawancarai.
"Maaf ya tidak terima wartawan," katanya sambil menutup lubang kecil di tengah pintu besi.
Namun, rumah itu dipastikan kediaman Hendry. Kepastian itu sudah dikonfirmasi kepala lingkungan setempat Rusmita Togatorop dan Lurah Bantan Timur, Muara Dongoran.
Informasi hanya didapat dari tetangga dan pembantunya. "Dia ke Belanda, sekitar 2 bulan lalu. Saya tidak tahu dia ngapain ke Belanda. Dia anak pertama dari 3 bersaudara. Anak laki-laki satu-satunya. Dia pendiam," kata Suryani, pembantu keluarga Hendry yang datang ke rumah itu.
Tetangganya juga mengaku mengetahui Hendry ke Belanda sekitar 2 atau 3 bulan lalu "Kabarnya dia ikut pamannya yang tinggal di Belanda. Dia sepertinya mau pulang karena adik perempuannya kabarnya mau nikah bulan 9 ini," kata Ali Samin alias A An, tetangga Hendry.
Tetangga mengenal Hendry sebagai pemuda yang baik. Sebelum berangkat ke Belanda, dia mengajar les di rumahnya. "Dia masih muda dan lajang. Dia orang baik, ulet cari uang. Selama ini dia mengajar les di rumahnya," jelas tetangga Hendry lainnya.
Sepengetahuan tetangga, keluarga mengetahui Hendry jadi korban Kamis (18/7) malam. "Tadi malam ibunya nangis-nangis. Tadi pagi pun keluarganya ada yang datang," sebut A An.