Kostrad terjunkan 450 prajurit jaga perbatasan RI-Papua Nugini
Satgas Pamtas akan disebar 16 pos di sepanjang kabupaten Marauke dan Bovendigul.
450 Satgas pasukan pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-PNG (Papua Nugini) Yonif para raider 330 Kostrad akan diturunkan dalam rangka pengamanan perbatasan darat. Di mana Satgas Pamtas akan disebar 16 pos di sepanjang kabupaten Marauke dan Bovendigul.
"Satgas Pamtas ini akan mengamankan perbatasan RI-PNG di Kabupaten Merauke dan Bovendigul. Sangat rentan, kalau pagar tidak dijaga, orang bebas masuk, begitu luas wilayah kita dari utara ke selatan, kalau tidak dijaga berapa banyak orang yang bahkan bukan hanya masuk tapi bertempat tinggal di tempat kita," kata Pangkostrad Letnan jenderal Edy Rahmayady, di lapangan Komando Lintas Laut Militer, Senin (9/5).
Jenderal Edy Rahmayady mengatakan, tugas Satgas Pamtas ini adalah melakukan operasi kemanusiaan. "Tugas mereka di sana melakukan operasi kemanusiaan. Bukan malah merusak kondisi sosial di sana. Jadi perwira harus bertanggung jawab melakukan tugas di sana," ucap dia.
Dalam pelepasan keberangkatan Satgas Pamtas tersebut, dia berpesan kepada seluruh anggota untuk mengedepankan patriotisme.
"Sebagai Tentara Nasional ke depankan patriotisme. Kepada anggota Satgas Pamtas tingkatkan dan implementasikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tingkatkan profesionalisme di lapangan, tingkatkan kewaspadaan, jaga nama baik sebagai anggota Kostrad, tegakkan solidaritas. Dalam pelaksanaan tugas hormati adat istiadat di sana," tuturnya.
Selain menjaga perbatasan RI-PNG, Edy mengatakan, Satgas Pamtas juga bertugas membina masyarakat teritorial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa prajurit utuk mengajar masyarakat yang berada di sana.
"Satgas Pamtas juga bertugas membina masyarakat teritorial, bahkan sekolah di sana banyak yang tidak ada gurunya, mereka di sana nanti yang akan membantu mengajar. Disiapkan beberapa prajurit untuk mengajar," ucapnya.
Dalam hal tersebut dia menegaskan misi utama dari seorang TNI tersebut yang paling utama adalah menyejahterakan rakyat berupa pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
"Misi yang paling utama kita adalah untuk menyejahterakan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan lain-lain," pungkasnya.
Baca juga:
Saran menteri era Soeharto untuk Jokowi capai tujuan kemerdekaan
Soal FIR, Panglima sebut latihan TNI tak harus izin ke Singapura
Sampai kapan kedaulatan udara RI terus dikendalikan Singapura?
Pemerintah ambil alih FIR, Moeldoko bilang siapkan radar & SDM dulu
70 Tahun merdeka, Indonesia belum punya kekuatan buat diakui dunia
4 Kasus pelanggaran wilayah RI paling parah oleh Malaysia
4 Kasus pelanggaran wilayah RI paling parah oleh Malaysia
Cuma lulusan SMP, Susi bangga sukses hitung kerugian laut Indonesia
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).