KPK berencana kaji potensi korupsi di pengadaan alutsista TNI
Busyro menganggap pengadaan Alutsista TNI rentan korupsi, misal soal pembelian pesawat Sukhoi dan Tank Leopard.
Hingga saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum melakukan kajian terkait potensi korupsi di pengadaan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menilai transparansi terkait pengadaan alutsista tersebut belum terlihat.
Untuk itu, lanjut Busyro, KPK berencana akan melakukan kajian terhadap pengadaan alutsista tersebut.
"Belum ada jadwal (kajian), tapi itu penting juga. Sudah kami diskusikan," ujarnya di KPK, Jumat (29/8).
Busyro mengakui potensi korupsi di pengadaan itu sangat rentan terjadi. Busyro mencontohkan, salah satunya terkait pembelian pesawat Sukhoi dan Tank Leopard. Di mana pada pembelian itu, DPR dan pemerintah beradu soal transparansi pembelian alat-alat tersebut.
"Isu pembelian alat sukhoi, isu itu kan bagaimana pemerintah itu harus dihargai, dilacak, kalau memang enggak ada (masalah) ya declare, clean and clear, tapi kalau ada ya diusut," kata Busyro.
Menurut Busyro, adanya sektor pencegahan di pengadaan TNI sangat penting. Sebab dapat terjadi demoralisasi di tubuh TNI lantaran sebagai garda terdepan mempertahankan kedaulatan negara.
"Karena itu transparansi untuk pengadaan alutsista dan yang lain-lain itu menjadi kewajiban elit TNI dan pemerintah sekarang ini," pungkasnya.