KPK Telusuri Aliran Suap Oknum Penyidik Terkait Pengamanan Kasus
Terbongkarnya dugaan praktik suap yang diterima oknum penyidik mulanya diungkap Sekda Cimahi Dikdik Suratno saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Bandung. Didik saat itu menyebut Ajay menyuruhnya mengumpulkan uang lantaran ada seorang pria yang mengaku dari KPK mendatangi Ajay terkait kasus suap lelang jabatan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Wali Kota nonaktif Cimahi Ajay Muhammad Priatna di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021). Selain Ajay, penyidik juga memeriksa pihak swasta bernama Radian Azar dan Syaiful Bahri.
Ketiganya diperiksa dalam kasus dugaan suap terhadap penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju untuk tidak menaikkan status penanganan perkara ke tingkat penyidikan.
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus suap di Basarnas? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG).
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.
"Kamis (6/5/2021) bertempat di Lapas Sukamiskin Bandung, tim penyidik KPK selesai melakukan pemeriksaan saksi-saksi, Ajay M Priatna, Radian Azhar, dan Syaiful Bahri," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (7/5).
Dia mengatakan, terhadap ketiganya, tim penyidik mendalami informasi pengurusan permasalahan hukum Ajay Priatna yang diduga dilakukan oleh pihak yang mengaku sebagai penyidik KPK. Selain itu, tim penyidik juga mendalami aliran uang yang diterima penyidik Robin.
"KPK terus mendalami setiap informasi terkait adanya dugaan penerimaan sejumlah uang oleh SRP (Robin) maupun pihak-pihak lain yang mengatasnamakan penyidik KPK dengan dalih dapat membantu penyelesaian perkara di KPK," kata Ali.
Terbongkarnya dugaan praktik suap yang diterima oknum penyidik mulanya diungkap Sekda Cimahi Dikdik Suratno saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Bandung. Didik saat itu menyebut Ajay menyuruhnya mengumpulkan uang lantaran ada seorang pria yang mengaku dari KPK mendatangi Ajay terkait kasus suap lelang jabatan.
Dalam kasus penyidik suap penanganan perkara di KPK ini, KPK menjerat penyidiknya, AKP Stepanus Robin Pattuju, pengacara Maskur Husain, dan Wali Kota nonaktif Tanjungbalai M Syahrial. Robin dan Maskur diduga menerima suap dari Syahrial sebesar Rp 1,3 miliar dari komitmen fee Rp 1,5 miliar.
Suap dilakukan agar Robin membantu menghentikan penyelidikan kasus dugaan korupsi di Pemerintahan Kota (Pemkot) Tanjungbalai yang menyeret nama Syahrial.
KPK menduga ada keterlibatan Azis Syamsuddin dalam kasus ini. KPK menduga Azis meminta Robin membantu mengurus perkara Syahrial di KPK. Azis Syamsuddin dan Syahrial merupakan politikus Partai Golkar.
Pertemuan Syahrial dengan penyidik Robin membahas pengamanan kasus korupsi di Pemkot Tanjungbalai dilakukan di rumah dinas Azis Syamsuddin.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Soal Pertanyaan Kebangsaan di KPK, Ngabalin Yakin untuk Profesionalisme
KPK Sebut BKN Pembuat Soal Uji Tes Wawasan Kebangsaan
KPK Eksekusi Eks Anggota BPK Rizal Djalil ke Lapas Cibinong
Pakar Nilai Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Tak Bisa Ukur Tingkat Nasionalisme
Politikus PKS Nilai Tes Wawasan Kebangsaan Tak Hanya Jegal Novel Baswedan