Kronologi Mobil Pengasuh Ponpes Sidogiri Tertabrak Kereta di Pasuruan, 4 Orang Tewas
Mobil Kijang itu terseret hingga sekitar 150 meter dari titik awal tabrakan
Akibatnya, dua orang terluka dan 4 orang dinyatakan tewas
- Kronologi Warga Kosambi Tangerang Murka hingga Bakar Truk Tambang Usai Tabrak Anak SD
- Kronologi Bocah 9 Tahun Bawa Mobil hingga Tabrak Mobil dan Motor di Kemang
- Kronologi ODGJ Larikan Mobil Keluarga di Pekanbaru, Sampai Ngebut dan Lawan Arah Lalin
- Kronologi Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Setinggi 10 Meter Tumbang Saat Hujan Deras
Kronologi Mobil Pengasuh Ponpes Sidogiri Tertabrak Kereta di Pasuruan, 4 Orang Tewas
Sebuah kendaraan mobil Kijang LGX Nopol N 1475 WU yang mengangkut rombongan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri Pasuruan tertabrak Kereta Api Pendalungan di perlintasan di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/5). Akibatnya, dua orang terluka dan 4 orang dinyatakan tewas.
Kejadian naas ini berawal dari mobil Kijang yang ditumpangi 6 orang dari Ponpes Sidogiri itu melaju dari arah selatan ke utara. Menjelang melewati rel KA, salah seorang relawan di perlintasan tak berpalang pintu sempat berusaha memberhentikan mobil tersebut, tapi tidak dihiraukan.
“Sudah diperingatkan untuk berhenti karena ada kereta lewat, tapi mobik terus melaju. Akhirnya mobil macet di tengah rel dan akhirnya tertabrak kereta" kata Abdul Manan, salah satu saksi mata.
Ia mengatakan, laju kereta akhirnya membuat mobil Kijang itu terseret hingga sekitar 150 meter dari titik awal tabrakan. Beberapa penumpang terlihat masih berada di dalam mobil.
Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Jatim, AKBP Wayan Purwa mengatakan, setidaknya empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini. Tiga meninggal di TKP dan satu orang meninggal di rumah sakit.
“Tiga orang meninggal di TKP dan satu orang meninggal di RS,” kata Wayan.
Sementara, sopir yang bernama Rofiq Abdillah dan 2 penumpang lain yang terluka saat ini masih menjalani perawatan di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan.
Sementara identitas empat korban yang tewas adalah Ibu Nyai Hj Munjiyah binti KH Noerhasan bin Nawawie dari Ponpes Sidogiri; Ning Maslahah binti Tohir dari Ponpes Sidogiri; Ning Aidah dari Desa Gayam, Kecamatan, Gondangwetan; Ning Alwiyah, dari Desa Kepuh, Kecamatan Kejayan.
“Mudah-mudahan sopir selamat, sehingga bisa kita mintai keterangannya. Saat ini sopir masih dirawat di RS,” katanya.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyampaikan permohonan maaf atas tertundanya kedatangan KA Pandalungan tujuan Jember.
Keterlambatan kedatangan KA Pandalungan tersebut dikarenakan telah ditemper oleh kendaraan di kilometer 70+8/9 tepatnya di Desa Patuguran, Kec. Rejoso, Kab. Pasuruan dan berada di petak jalan antara Stasiun Pasuruan - Stasiun Rejoso.
"KAI Daop 9 Jember menyesalkan adanya kejadian tersebut, akibat dari tertempernya KA Pandalaungan dari Jakarta tujuan Jember di Pasuruan membuat lokomotif KA Pandalungan mengalami kerusakan," ungkap Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro.
Selain menyebabkan terganggunya perjalanan KA Pandalungan, kejadian tersebut juga mengganggu perjalanan KA Logawa dari Jember tujuan Purwokerto yang seharusnya bersilang dengan KA Pandalungan di Stasiun Rejoso.
"Atas kejadian ini, KAI Daop 9 Jember akan melakukan proses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku," tegas Cahyo.
KAI Daop 9 Kembali mengimbau kepada masyarakat pengguna kendaraan yang akan melintas di perlintasan sebidang KA, untuk selalu berhati-hati. Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, Pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.
"Jangan menyelonong, pastikan aman sebelum melintasi rel kereta api dengan berhenti sejenak, tengok kanan dan kiri serta memastikan tidak ada kereta yang mendekat. Jangan gegabah, keluarga menunggu di rumah,” tegasnya.