Kubu Jokowi Anggap Pengerahan Brimob ke Jakarta Untuk Jaga Rekapitulasi Suara di KPU
Sebelumnya, Polda Maluku mengirimkan dua SSK Brimob atau 200 personel ke Jakarta. Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pengiriman pasukan ini bertujuan untuk membantu pengamanan serta menjaga ibu kota negara dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai tambahan personel Brimob ke DKI Jakarta untuk mengawal rekapitulasi perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan hal wajar. Sebab, kata dia, semua perhatian sedang tertuju pada penghitungan suara di Jakarta.
"Wajar saja jika pihak kepolisian mengantisipasi karena dikhawatirkan bahwa antisipasi itu langkah yang sangat penting apalagi kita tahu bahwa petugas KPU atau petugas KPPS PPK juga KPU di tingkat kabupaten kota juga perlu pengamanan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
Ace mengatakan, Pemilu kali ini telah menimbulkan korban. Sehingga perlu ada pengamanan untuk membuat psikologi panitia Pemilu lebih tenang.
"Memang situasinya membuat kita semua harus lebih antisipatif supaya jangan sampai proses tahapan penghitungan yang saat ini sudah di tahap kecamatan, nanti di tingkat kabupaten, nanti ke tingkat provinsi ini seharusnya berjalan dengan lancar gitu," ujar dia.
Karena itu, politisi Partai Golkar ini berharap agar tambahan personel Brimob ini tidak dimaknai berlebihan. Sebab, dia menilai penambahan personel Brimob itu hanya untuk antisipasi.
"Ini semata-mata saya kira bagian dari proses antisipasi menjaga keamanan proses pelaksanaan Pemilu kita saat ini," ucapnya.
Sebelumnya, Polda Maluku mengirimkan dua SSK Brimob atau 200 personel ke Jakarta. Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pengiriman pasukan ini bertujuan untuk membantu pengamanan serta menjaga ibu kota negara dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Butuh perkuatan atau penebalan aparat keamanan di sana dan Brimob Polda Maluku yang dianggap mampu dipanggil ke Jakarta untuk membantu pengamanan ibu kota negara," kata Kapolda Royke dilansir Antara, di Ambon, Senin (22/4).
Permintaan penambahan pasukan ini langsung dari Mabes Polri dan tadi pagi mereka sudah diberangkatkan. Dua SSK Brimob Polda Maluku ini akan bertugas hingga akhir masa penghitungan dan pleno penetapan suara hasil Pemilu serentak 2019 pada akhir Mei 2019 mendatang.
Baca juga:
Sri Mulyani Cari Celah APBN guna Bantu BPJS Kesehatan Petugas Pemilu
Sesak Napas Usai Kawal Pemilu, Anggota KPPS di Bogor Meninggal Dunia
Petugas KPPS Meninggal Dunia di Sumsel Bertambah Jadi Enam Orang
Kubu Prabowo Tidak Ingin Lengah Seperti Pilpres 2014
Jimly Sebut Ketua KPU Harus Jadi Presiden Penyelengaraan Pemilu
Kasus Kotak Suara Terbakar di Sumbar, KPU Pastikan Dokumen Pemilu Aman
Ketua DPR Desak Pemerintah Segera Beri Santunan Petugas KPPS Gugur di Pemilu 2019