Kuliah Umum di ISI Denpasar, Wayan Koster Minta Doa agar Jokowi Menang Pemilu
Gubernur Bali Wayan Koster memberikan Kuliah Umum di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Jumat (5/4). Dalam kuliah umum tersebut, Koster diduga mengkampanyekan Capres Joko Widodo, dengan mengajak peserta yang hadir untuk mendoakan Capres nomor urut 01 tersebut agar menang Pemilu.
Gubernur Bali Wayan Koster memberikan Kuliah Umum di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Jumat (5/4). Dalam kuliah umum tersebut, Koster diduga mengkampanyekan Capres Joko Widodo, dengan mengajak peserta yang hadir untuk mendoakan Capres nomor urut 01 tersebut agar menang Pemilu.
"Izinkan saya memohon agar pada 17 april mendatang, adik-adik dan para dosen semua datang ke TPS, menggunakan hak pilihnya dan jangan golput. Saya mohon gunakan hak pilihnya ajak semua keluarganya, khusus untuk Pemilu Presiden," ucapnya.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster di Pilgub Bali? Ketua DPW PKB, Bali Bambang Sutiyono mengatakan, akan patuh terhadap pilihan DPP PKB untuk mendukung Wayan Koster."Saya patuh terhadap DPP, tetapi tanda-tandanya ke Pak Wayan Koster," kata Bambang, saat ditemui di acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7).
-
Bagaimana PKB memastikan kesesuaian Wayan Koster dengan visi partai? Sementara, di tempat Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Hanif Dhakiri, pihaknya menyatakan untuk saat ini partainya tertarik untuk memberikan dukungan kepada Wayan Koster pada Pilgub Bali 27 November 2024 mendatang. "Kita dukung Pak Wayan Koster. Berdasarkan laporan dari DPW PKB Bali komunikasi sangat baik," ujarnya
-
Kapan keputusan resmi PKB untuk mendukung Wayan Koster diumumkan? Kendati demikian, keputusan secara resmi untuk mendukung Wayan Koster masih belum dilakukan dan menunggu waktu dalam dekat ini."Belum, nanti tunggu saja kalau sudah ada keputusannya. Tapi dari sisi komunikasi, DPW Bali dengan Pak Wayan Koster bagus. Kita nilai Pak Wayan Koster ini positif," katanya.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Wolter Mongisidi meninggal? Wolter Mongisidi wafat pada 5 September 1946, tepat hari ini 74 tahun yang lalu.
"Saya ingin menyampaikan bahwa Pilpres ini bukan pertarungan antara kandidat 01 dan kandidat 02 saja. Tapi ini merupakan pertarungan ideologi yang menentukan arah kehidupan bangsa kita ke depan. Khususnya Bali. Dalam menegakkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika," sambungnya.
Kemudian Koster kembali menegaskan kepada para peserta, jangan sampai tidak menggunakan hak pilih. Karena hal tersebut, menentukan siapa pemimpin terbaik. Selain itu Koster juga meminta para peserta untuk mendoakan Jokowi kembali menjadi presiden.
"Ini yang saya mohon kepada adik-adik sekalian. Karena itu, saya mengajak bapak ibu, para dosen, para orang tua, mahasiswa. Saya mohon doakan agar Bapak Jokowi terpilih kembali sebagai presiden," ujarnya.
"Dan tentu satu lagi, saya mohon doakan juga PDIP sebagai pengusungnya mencapai kemenangan 60 persen di Bali. Agar bisa menopang pembangunan di Bali sejalan dengan kebijakan gubernurnya," harapnya.
Baca juga:
Jelang Pencoblosan, Gubernur Bali Beri 3 Imbauan ke Warga Untuk Sukseskan Pemilu
Gubernur Bali akan Pecat Anak Buah yang Terlibat Penipuan CPNS
Gubernur Bali Sebut Jokowi Belum Beri Jawaban Soal Reklamasi Teluk Benoa
Bawaslu Nilai Koster Langgar UU Pemda, Polisi dan Jaksa Berkata Lain
Menlu dan 27 Wali Kota Kolombia akan Mengunjungi Bali
Dugaan Pelanggaran Kampanye Gubernur Bali Ditingkatkan ke Tahap Penyelidikan