Kurma asal Mojokerto ini dipercaya bisa mempermudah dapat keturunan
Pohon kurma berusia puluhan tahun tumbuh di halaman Masjid Mubarok, Mojokerto. Buah kurma muda dipercaya bisa mempermudah mendapatkan momongan.
Ratusan ibu-ibu di Mojokerto dan sekitarnya, memanfaatkan buah kurma muda untuk dikonsumsi dan dijadikan obat. Kurma muda dari sebuah pohon kurma di depan Masjid Al Mubarok, Jalan Riyanto, Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jatim ini, dipercaya bisa menjadi obat bagi ibu-ibu yang sulit memiliki keturunan (anak). Tak ayal, tidak hanya warga Mojokerto berdatangan untuk bisa mendapat buah kurma muda ini, juga warga luar kota dan luar Jawa.
Takmir Masjid Al-Mubarok, sengaja menyediakan buah kurma muda dari pohon kurma yang sudah berusia puluhan tahun di halaman Masjid. Satu plastik klip berisi sekitar 10 biji kurma yang masih seukuran kancing baju, disediakan di teras Majid. Ibu ibu atau suami istri bisa mengambil buah kurma muda ini tanpa dikenakan biaya. Tamir masjid hanya mencatat identitasnya saja, namun jika ada warga yang ingin beramal untuk keperluan masjid, disediakan kotak amal.
"Saya dikasih tahu dari teman saya, dan baru kali ini ke sini untuk mengambil buah kurma muda, karena sudah dua tahun menikah belum dikaruniai anak. Mudah mudahan melalui buah kurma muda ini, Allah segera memberikan kami keturunan," kata Anis (24), warga Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, yang datang bersama suaminya Sandi (25), Minggu (11/6).
Sementara warga luar Jawa yang ingin buah kurma muda bisa dikirim melalui paket pengiriman. "Ini sama mengambil beberpa plastik kurma muda untuk teman dan saudara saya di Pamekasan, semarang, makassar, dan dari Sulawesi. Sebelumnya sudah pernah mengambil untuk teman saya, Alhamdullilah sekarang sudah punya anak," ujar Amel (35) warga Mojokerto.
Takmir Masjid Almubarok, Eko Budi Sudono menuturkan setiap tahun di bulan Ramadan, banyak masyarakat datang dan meminta buah kurma muda. Kebanyakan mereka yang belum punya keturunan, dan sebagian untuk obat penyakit.
-
Apa yang ditemukan di hutan jati Mojokerto? Di kawasan hutan jati tersebut ditemukan sejumlah benda yang diduga peninggalan era kerajaan, seperti pecahan cangkir gerabah, bata merah, hingga cerupak (lampu ublik kuno).
-
Apa yang membuat terowongan di Mojokerto ini misterius? YouTuber Cakra Panorama menyebut lorong tak berujung ini mirip terowongan Hamas di Palestina.
-
Apa yang dulunya disebut Begraafplaatsen Mojokerto? Mengutip Instagram @ceritamojokerto, bangunan ini dulunya dikenal dengan nama Begraafplaatsen Mojokerto atau gerbang pemakaman di Mojokerto. Nama lain dari gapura ini adalah Sekar Putih.
-
Apa yang ditemukan saat ekskavasi lapangan sepak bola di Mojokerto? Struktur bata merah diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit ditemukan saat ekskavasi lapangan sepak bola di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
-
Di mana lokasi Gapura Sekar Putih di Mojokerto? Persisnya, Begraafplaatsen Mojokerto berada di Mergelo, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
-
Siapa yang membawa Soekarno ke Mojokerto? Pada tahun 1907, Soekarno dan keluarganya pindah ke Kota Mojokerto. Sang ayah, Raden Soekemi mendapatkan tugas baru menjadi mantri guru (kepala sekolah) di Sekolah Ongko Loro.
"Alhamdulillah banyak warga yang datang dari Mojokerto sendiri maupun dari luar kota. Keluhannya rata-rata belum punya keturunan, tapi ada juga yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Mudah mudahan melalui buah kurma muda ini, Allah mengabulkan semua keinginan warga yang datang,".
Pohon kurma setinggi sekitar 10 meter ini tumbuh di halaman Masjid Al-Mubarok. Pohon kurma yang sudah berusia puluhan tahun, tumbuh subur dan berbuah di setiap bulan Ramadan.