Jualan Mi Daun Kelor Usai Pensiun, Pria Asal Mojokerto Panen Cuan Jutaan Rupiah Per Hari
Untung besar didapatkannya dari inovasi kreatif menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Hasilnya banyak penyuka kuliner yang menggemari mi ayam tersebut

Masa pensiun dimanfaatkan betul oleh Muhammad Suud untuk berjualan mi ayam, di Desa Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Dari usahanya ini, pria yang sebelumnya bekerja di pabrik kertas itu berhasil panen cuan hingga jutaan rupiah setiap hari.
Namun jangan salah, karena untung besar ini didapatkan dari inovasi kreatifnya menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Setelah pensiun, Suhud bisa merasakan kondisi ekonomi yang stabil sembari menikmati kedekatan bersama keluarga.
Kedai mi ayam dengan brand Mi Ayam Kelor CSE Mojokerto itu kemudian laris manis diserbu pelanggan. Kabarnya, ada rahasia di balik produksi mie yang digemari para pehobi kuliner. Kira-kira apakah itu? Berikut informasinya.
Sempat Terpuruk Usai Gagal Usaha Roti

Setelah pensiun, Suud sempat mencoba usaha di bidang roti yang ia buka di rumahnya. Namun, produk jualannya ini tidak bertahan lama karena gagal di pasaran.
Suud kemudian merasa terpuruk, namun kondisi ini tidak berlangsung lama setelah ia menata ulang usahanya dan beralih berjualan mi ayam daun kelor.
“Untuk mi ayamnya sendiri memang dicampurkan dengan jus daun kelornya,” terang Suhud, mengutip Youtube Liputan6 SCTV, Jumat (30/8).
Ciptakan Mi Ayam Daun Kelor

Saat ini, mi ayam buatannya banyak dicari oleh pehobi kuliner di wilayah Kota Mojokerto. Keunikan ini berasal dari campuran jus daun kelor pada adonan mi ayam.
Warna dari mi buatannya juga unik, yakni kehijauan. Cammpuran daun kelor membuat mi ayam buatan Suud menjadi lebih sehat dan berserat.
“Kalau untuk proses pembuatannya itu, pertama kami gunakan tepung dengan protein tinggi, lalu dicampur dengan bubuk bawang putih, telur dan terakhir jus kelornya,” kata Suud.
Disukai Pengunjung karena Lembut dan Kelornya Terasa

Banyak pelanggan yang terkesan dengan cita rasa mi ayam buatan Suud. Ini karena teksturnya sangat lembut dengan cita rasa gurih saat disantap.
Selain itu, kelor yang digunakan juga asli sehingga cita rasa khas daun hijau itu sangat terasa nikmat di lidah.
“Untuk rasanya ini benar-benar enak, ditambah kelornya cukup berasa dan jika dimakan minya saja sudah enak menurut saya,” kata seorang pelanggan Satrio.
Untung Rp1 Juta Per Hari
Banyaknya pelanggan yang suka dengan mi kelor buatan Suud membuat pendapatannya terus mengalami peningkatan. Dalam sehari, Ia bahkan mampu mengantongi omzet hingga Rp1 juta. Jika dikalikan sebulan maka kurang lebih Suud mampu memanen untung hingga Rp30 an juta.
“Ini minya enak, terus teksturnya lembut pake banget yang hijau kelor ini. Kuahnya juga saya suka, enak,” terang pelanggan lain, Aurel.
Suud turut menjadi contoh pengusaha yang gigih dan mampu mengangkat sisi stabil ekonomi selepas purna tugas sebagai karyawan swasta di pabrik kertas.