Jualan Mi Daun Kelor Usai Pensiun, Pria Asal Mojokerto Panen Cuan Jutaan Rupiah Per Hari
Untung besar didapatkannya dari inovasi kreatif menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Hasilnya banyak penyuka kuliner yang menggemari mi ayam tersebut
Masa pensiun dimanfaatkan betul oleh Muhammad Suud untuk berjualan mi ayam, di Desa Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Dari usahanya ini, pria yang sebelumnya bekerja di pabrik kertas itu berhasil panen cuan hingga jutaan rupiah setiap hari.
Namun jangan salah, karena untung besar ini didapatkan dari inovasi kreatifnya menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Setelah pensiun, Suhud bisa merasakan kondisi ekonomi yang stabil sembari menikmati kedekatan bersama keluarga.
-
Bagaimana Pak Beno memasarkan mi nya? 'Kita mengenalkan produk dengan cara masak keliling. Bahkan saya sampai menggratiskan orang makan mi ini sampai 3.000-an lebih,' kata Pak Beno
-
Siapa yang sukses dengan usaha peyek belut? Fitri Puji Lestari, seorang pengusaha peyek belut asal Bantul, Yogyakarta mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana cara Mbah Karto berjualan ayam goreng di awal? Pada masa itu, Mbah Karto masih berjualan ayam kampung dengan berkeliling dari pintu ke pintu. Namun sejak istrinya ikut berjualan, cara berjualannya berubah dengan cara menetap.
-
Bagaimana Kurnia Mega mendapatkan penghasilan? Saat ini, Kurnia Meiga mencari nafkah dengan berjualan emping, rengginang, dan berbagai atribut sepak bola miliknya.
Kedai mi ayam dengan brand Mi Ayam Kelor CSE Mojokerto itu kemudian laris manis diserbu pelanggan. Kabarnya, ada rahasia di balik produksi mie yang digemari para pehobi kuliner. Kira-kira apakah itu? Berikut informasinya.
Sempat Terpuruk Usai Gagal Usaha Roti
Setelah pensiun, Suud sempat mencoba usaha di bidang roti yang ia buka di rumahnya. Namun, produk jualannya ini tidak bertahan lama karena gagal di pasaran.
Suud kemudian merasa terpuruk, namun kondisi ini tidak berlangsung lama setelah ia menata ulang usahanya dan beralih berjualan mi ayam daun kelor.
“Untuk mi ayamnya sendiri memang dicampurkan dengan jus daun kelornya,” terang Suhud, mengutip Youtube Liputan6 SCTV, Jumat (30/8).
Ciptakan Mi Ayam Daun Kelor
Saat ini, mi ayam buatannya banyak dicari oleh pehobi kuliner di wilayah Kota Mojokerto. Keunikan ini berasal dari campuran jus daun kelor pada adonan mi ayam.
Warna dari mi buatannya juga unik, yakni kehijauan. Cammpuran daun kelor membuat mi ayam buatan Suud menjadi lebih sehat dan berserat.
“Kalau untuk proses pembuatannya itu, pertama kami gunakan tepung dengan protein tinggi, lalu dicampur dengan bubuk bawang putih, telur dan terakhir jus kelornya,” kata Suud.
Disukai Pengunjung karena Lembut dan Kelornya Terasa
Banyak pelanggan yang terkesan dengan cita rasa mi ayam buatan Suud. Ini karena teksturnya sangat lembut dengan cita rasa gurih saat disantap.
Selain itu, kelor yang digunakan juga asli sehingga cita rasa khas daun hijau itu sangat terasa nikmat di lidah.
“Untuk rasanya ini benar-benar enak, ditambah kelornya cukup berasa dan jika dimakan minya saja sudah enak menurut saya,” kata seorang pelanggan Satrio.
Untung Rp1 Juta Per Hari
Banyaknya pelanggan yang suka dengan mi kelor buatan Suud membuat pendapatannya terus mengalami peningkatan. Dalam sehari, Ia bahkan mampu mengantongi omzet hingga Rp1 juta. Jika dikalikan sebulan maka kurang lebih Suud mampu memanen untung hingga Rp30 an juta.
“Ini minya enak, terus teksturnya lembut pake banget yang hijau kelor ini. Kuahnya juga saya suka, enak,” terang pelanggan lain, Aurel.
Suud turut menjadi contoh pengusaha yang gigih dan mampu mengangkat sisi stabil ekonomi selepas purna tugas sebagai karyawan swasta di pabrik kertas.