Laboratorium Terpadu FK UIN Jakarta Masuk Jejaring Pemeriksaan PCR Terbaik WHO
Menurut Kepala Lab Terpadu FK UIN Jakarta Erike Anggraini penilaian tersebut dilakukan WHO terhadap sekitar 600 Lab Covid-19 di Indonesia. Menurut Erike, sejak diresmikan penggunaannya pada Juni 2020 hingga Maret 2021, Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta telah melakukan tes terhadap 9.723 spesimen.
Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Lab Terpadu FK UIN Jakarta) terpilih menjadi salah satu laboratorium terbaik menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Lab Terpadu UIN tersebut terpilih lantaran jejaring pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Covid-19 terbaik.
Menurut Kepala Lab Terpadu FK UIN Jakarta Erike Anggraini penilaian tersebut dilakukan WHO terhadap sekitar 600 Lab Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Siapa yang memimpin pasukan Tiongkok dalam pertempuran Wuhan? Lebih dari satu juta pasukan Tentara Revolusioner Nasional dari Zona Perang Kelima dan Kesembilan ditempatkan di bawah komando langsung Chiang Kai-shek, mempertahankan Wuhan dari Tentara Area Tiongkok Tengah dari Tentara Kekaisaran Jepang yang dipimpin oleh Shunroku Hata.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana tetes hidung saline bekerja untuk melawan virus penyebab pilek? Garam mengandung natrium dan klorida, dan sel-sel di hidung serta saluran napas menggunakan klorida untuk menciptakan asam hipoklorit, yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap virus. "Dengan memberikan klorida tambahan ke sel-sel di lapisan hidung, ini membantu sel-sel memproduksi lebih banyak asam hipoklorit, yang menekan replikasi virus dan dengan demikian mengurangi durasi infeksi," jelas Profesor Cunningham.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
"Dari sekitar 600 Lab Covid-19 di Indonesia, hanya 170 saja yang telah diakui WHO, dengan nilai yang bervariasi," kata Erike dikutip dalam laman kemenag.go.id, Sabtu (3/4).
Dia menjelaskan pengakuan ini didasarkan pada hasil penilaian lembaga penjaminan mutu WHO terhadap Lab Terpadu FK UIN Jakarta. Kemudian dia juga bersyukur bisa mendapatkan nilai sempurna.
"Kita bersyukur karena Lab Terpadu FK UIN Jakarta mendapatkan nilai sempurna atau terbaik, yaitu 100 poin. Ini tentu menjadi prestasi besar dan membanggakan bagi bangsa," katanya.
Menurut Erike, sejak diresmikan penggunaannya pada Juni 2020 hingga Maret 2021, Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta telah melakukan tes terhadap 9.723 spesimen. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.847 (39 persen) spesimen positif dan 5.777 (61 persen) spesimen negatif.
Erika berharap dengan adanya pengakuan baik dari WHO, Lap Terpadu FK UIN Jakarta ke depan akan selalu mendapat dukungan dari semua pihak. Utamanya dalam upaya pengembangan riset molekuler, baik untuk diagnosis infeksi maupun non infeksi.
“Tapi bagaimanapun, dalam upaya pencegahan Covid-19, saya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas,” ujar dr. Erike.
Sementara itu, Dekan FK Hari Hendarto menyatakan, keberhasilan Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta yang telah memperoleh pengakuan dari WHO patut disyukuri. Apalagi Lab tersebut telah membantu pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Banten, dalam upaya melakukan pemeriksaan molekuler.
Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta, menurut Hari, memiliki kemampuan dalam menerapkan biosafety dan biosecurity dalam proses pemeriksaan sehingga aman bagi lingkungan sekitar.
“Lab ini juga merupakan laboratorium dengan standar Biosafety Level (BSL) 2 yang memiliki kemampuan melakukan ekstraksi materi genetik virus SARS CoV-2 dengan aman,” ujar Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 UIN Jakarta itu.
Baca juga:
Jemaah akan Dites Swab PCR Tiga Kali jika Ibadah Haji Dibuka Kembali
Anggota DPR Pertanyakan Sampai Kapan Swab dan Rapid Test Jadi Syarat Perjalanan
Ridwan Kamil: Hidung yang Kanan Lebih Gede Sedikit Mungkin Terlalu Banyak Swab
Sempat Rusak, Kini Warga Langkat Bisa Swab dengan Alat PCR Baru dari Eropa
Rizieq Syihab Kembali Protes, Sidang Kasus Tes Swab RS Ummi Bogor Digelar Virtual
Alat PCR Swab Seharga Rp2,4 Miliar Rusak, Ini Kata Dinas Kesehatan Langkat