Lagi asyik nongkrong di taman, Imam dipukuli preman hingga bonyok
Tak hanya dengan tangan kosong, empat berandalan itu juga memukulkan helm berulang kali ke arah kepala korban.
Dengan menahan sakit akibat luka sobek di bagian kepala, mata, jidat serta punggung memar, Imam Munardi (20) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah, sore ini.
Warga Dinar Elok Raya, Meteseh, Tembalang ini melaporkan aksi pengeroyokan yang dialaminya di Taman Pandanaran, Jalan Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Imam mengaku saat kejadian sedang nongkrong bersama salah seorang rekannya, Ashar Ulinnuha Arif (19), di lokasi sekitar pukul 01.00 WIB.
"Tiba-tiba kami didatangi empat orang yang tidak dikenal," ungkap Imam Munardi, saat melapor, Kamis (7/5).
Kemudian tiba-tiba seorang dari pelaku langsung menarik baju Imam dan melakukan pemukulan.
"Saat itu yang lainnya juga menghampiri dan saya dikeroyok," ujarnya.
Tak hanya dengan tangan kosong, empat berandalan itu juga memukulkan helm berulang kali ke arah kepala korban.
"Saya juga dipukul kursi yang diambil salah satu dari mereka di warung dekat taman itu," jelasnya.
Serangan yang bertubi-tubi itu membuat Imam tak kuasa melawan. Sementara, rekannya tak bisa berbuat banyak, hingga pasrah menerima perlakukan itu.
Puas mengeroyok dan melihat korban sudah tak berdaya, para berandalan itu kemudian meninggalkan korban begitu saja.
"Saya tidak tahu apa masalahnya, mereka juga tidak bilang apa-apa. Datang langsung mengeroyok saya," ungkapnya.
Saat ini kasus pengeroyokan tersebut masih dalam penyelidikan Satreskrim Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.