Lakukan ritual, 8 pendaki ogah dievakuasi dari puncak Lawu
Tim penyelamat yang datang menjemput di sekitar puncak Hargo Dumilah pun harus gigit jari.
Delapan pendaki Gunung Lawu menolak untuk dievakuasi oleh tim SAR. Padahal puncak Lawu harus di sterilkan pasca kebakaran yang menewaskan 7 pendaki dan 2 lainnya terluka bakar.
Ke delapan pendaki tersebut beralasan sedang melakukan ritual dalam rangka Tahun Baru Jawa atau bulan Suro. Tim penyelamat yang datang menjemput di sekitar puncak Hargo Dumilah pun harus gigit jari.
"Mereka tidak mau dievakuasi, ini kan merepotkan. Puncak Lawu harus disterilkan, karena masih terbakar," ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek , Supriono saat ditemui wartawan di pos pendakian Candi Cetho, Jenawi, Karanganyar, Rabu (21/10).
Ia menambahkan, tim penyelamat sebenarnya sudah berupaya bernegosiasi dengan para pendaki yang akan melakukan ritual ke Lawu. Namun mereka tetap menolak untuk turun, dan tetap bertahan.
"Kami hanya berhasil mengajak 7 pendaki lain yang bersedia dievakuasi. Kami akan melaporkan kondisi ini dalam rapat yang akan digelar di Basarnas Jawa Timur. Meskipun ada di tempat yang amab, 8 pendaki itu harus bisa dievakuasi, karena titik api bisa bertambah sewaktu-waktu," tandasnya.
Kebakaran hutan Lawu melanda jalur pendakian Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang yang merupakan jalur pendakian utama. Saat ini tim gabungan tengah berupaya keras untuk melakukan pemadaman. Penyelamatan hanya bisa dilakukan dari jalur pendakian Candi Cetho yang aman dari kebakaran.