Lantangnya Mantan Danjen Kopassus Demo di KPU, Tuding Jokowi Dalang Kecurangan Pemilu
Dia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Menurut Sunarko, kecurangan pemilu tahun ini sudah nampak secara terang-terangan.
Lantangnya Mantan Danjen Kopassus Demo di KPU, Tuding Jokowi Dalang Kecurangan Pemilu
- 85 Pelajar Ikut Demo Kawal Putusan MK di DPR, Terancam KJP Dicabut?
- Eks Menteri Jokowi Periode Pertama Demo Kawal Putusan MK: Jangan Dibajak, Jangan Dilumpuhkan
- Bareng Para Jawara, Mantan Danjen Kopassus Ikut Demo KPU Besok
- Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang
Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD) menggelar aksi demo dalam rangka memprotes hasil pemilu 2024 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/3).
Dalam demo tersebut, Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ( Danjen Kopassus), Mayjen Purn Sunarko turut hadir bersama dengan ratusan masyarakat.
Berdasarkan pantauan di lapangan masa yang tergabung dalam KNPD telah tiba depan kantor KPU sambil membentangkan spanduk protesnya terhadap Pemilu 2024. Kedatangan mereka semakin lengkap dengan suara orator yang lantang dari mobil komando.
Namun kedatangan masa harus terhenti di dekat kantor KPU lantaran barier beton telah terpasang berjejer sebelum pendemo datang.
Di tengah-tengah kerumunan masa tersebut, turut hadir Sunarko yang mengenakan kemeja loreng cream bersama dengan masa Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia (FPPI).
Sunarko menuding kecurangan pemilu tahun ini sudah nampak secara terang-terangan di seluruh Indonesia. Ia menuduh dalang kecurangan tersebut adalah Presiden Joko Widodo bukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sutradara kecurangan ini adalah Jokowi, KPU itu hanya operator," kata Sunarko kepada wartawan, Senin (18/3).
Dalam salah satu tuntutan orasinya, yakni meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya karena dianggap telah berkhianat.
"Kita minta itu dihadiri, penjahat demokrasi, penghianat rakyat. Itu yang terpampang di dalam penjahat demokrasi, penghianat rakyat," pungkas dia.
Mantan Komandan Kopassus itu menegaskan tidak berhenti berorasi bersama dengan pihaknya hingga penyampai pendapatnya didengar.