Lantik 128 Kades, Anas Pesan Penguatan SDM dan Perkuat Leadership
"Sekarang visi membangun bukan hanya infrastruktur fisik, tapi mempersiapkan SDM unggul untuk masa depan generasi yang berkualitas. Dan kunci SDM unggul bukan hanya masalah pendidikan saja, tapi juga kesehatan yang dimulai dengan asupan gizi sejak dalam kandungan," kata Bupati Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melantik 128 kepala desa terpilih secara serentak di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (20/11/2019). Dalam kesempatan tersebut, Anas berpesan kepada seluruh kades tentang pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari tingkat desa.
Dikatakan dia, penguatan SDM telah menjadi program kerja daerah yang selaras dengan program nasional dari Presiden Joko Widodo. Anas pun meminta kades turut mendukung program tersebut.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Sekarang visi membangun bukan hanya infrastruktur fisik, tapi mempersiapkan SDM unggul untuk masa depan generasi yang berkualitas. Dan kunci SDM unggul bukan hanya masalah pendidikan saja, tapi juga kesehatan yang dimulai dengan asupan gizi sejak dalam kandungan," kata Bupati Anas.
Anas lalu mencontohkan program One Student One Client yang kini tengah digeber Banyuwangi. Dimana satu mahasiswa kesehatan mendampingi satu orang ibu hamil untuk memantau kesehatan hingga masa nifas dan menyusui.
©2019 Merdeka.com
"Program ini basis datanya didapat dari puskesmas. Untuk itu, ibu hamil perlu diajak secara aktif untuk datang ke puskesmas. Dari puskesmas, mahasiswa yang ada bisa memantau rutin ibu-ibu hamil dan anggota keluarganya yang lain. Sehingga resiko kehamilan dan penyakit lainnya bisa diminimalisirkan," kata Anas.
Menurut Anas, program-program inovasi ini merupakan ikhtiar untuk menjamin kecukupan gizi anak. "Karena 1.000 hari pertama kehidupan sejak awal embrio sampai dua tahun adalah window of opportunity, fase terpenting kehidupan manusia. Begitu ada keliru, bisa memengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Saya minta desa juga memperhatikan hal ini," kata Anas.
Memperkuat SDM daerah juga dilakukan dengan memastikan setiap anak mendapatkan hak yang sama dalam mengenyam pendidikan. Kades harus bisa memastikan bahwa tidak ada anak putus sekolah yang tidak diurus di wilayahnya. Banyuwangi sendiri punya program Beasiswa hingga Satgas Garda Ampuh yang memburu anak putus sekolah agar bisa bersekolah kembali.
"Cari masalahnya kenapa sampai anak putus sekolah. Lalu koordinasi dengan sekolah, kecamatan serta pemkab. Semua ada solusinya, selama kades ada upaya," kata Anas.
Lebih lanjut, Anas juga menyebutkan, jika program-program tersebut tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya kepemimpinan (leadership) yang kuat. Untuk bisa menjadi pemimpin yang kuat, Anas meminta kades jangan takut membuat sebuah keputusan selama untuk kepentingan warga yang lebih besar.
"Selama mengacu kepada kemaslahatan yang lebih besar, jangan ragu. Jangan takut dirasani. Jadi pemimpin juga harus detail. Jika detail, akan mudah dieksekusi serta dapat diukur dengan jelas capaiannya," terangnya.
Pesan terakhir yang disampaikan orang nomor satu di Banyuwangi itu, juga menyinggung soal pengembangan pariwisata di desa. Di tengah kelesuan ekonomi global dan nasional, pariwisata menjadi sektor yang dinilai mampu mendongkrak perekonomian dari hulu hingga hilir.
©2019 Merdeka.com
"Kami mengharapkan satu desa ada satu destinasi wisata yang berbasis dengan potensi desa masing-masing. Pariwisata telah terbukti mampu mendongkrak ekonomi Banyuwangi," kata Anas.
Saat ini Produk domestic bruto daerah (PDRB) sudah mencapai Rp. 78,48 triliun melesat jauh dari 2010 yang hanya Rp. 32,46 triliun. Pendapatan Perkapita rakyat juga melonjak sebesar Rp. 48, 75 per orang per tahun dari 2010 yang hanya Rp. 20,86 juta per orang per tahun.
(mdk/paw)