Larang study tour, Bupati Dedi malah sudah pelesir sampai Papua
Walau dianggap sebagai kegiatan positif lantaran menyenangkan dan menambah wawasan, tur studi dilarang di Purwakarta.
Kegiatan karya wisata atau study tour, merupakan agenda tahunan sekolah guna memperkenalkan secara langsung pelbagai pengetahuan kepada para siswa. Diharapkan adanya kegiatan ini membuat mereka bisa memahami lebih dekat dan tidak bosan belajar di dalam kelas.
Bagi banyak sekolah, kegiatan study tour selalu menjadi acara menyenangkan. Selain jalan-jalan, juga banyak ilmu diserap para murid. Sebab, tempat wisata dikunjungi tetap bersinggungan dengan edukasi.
Walau dianggap sebagai kegiatan positif lantaran menyenangkan dan menambah wawasan, study tour justru dilarang di Purwakarta. Larangan itu muncul dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dia merasa kegiatan ini lebih banyak piknik dibanding belajar.
"Karena selama ini study tour selalu dihubungkan dengan masalah nilai. Liburan atau piknik boleh tapi atas nama pribadi. Tidak mengatasnamakan sekolah," ujar Dedi, Selasa kemarin.
Larangan study tour ini tegas disampaikan Dedi. Bahkan dia ancam lakukan pemecatan kepada kepala sekolah maupun guru berkukuh melakukan karya wisata dengan pelbagai kemasan.
"Dengan apapun kemasannya kalau tetap melakukan study tour, kepala sekolah atau gurunya akan saya pecat," tegas Dedi.
Dedi merasa sejauh ini Purwakarta telah berbenah. Sehingga para siswa untuk melakuka edukasi tidak perlu jauh-jauh dan mengeluarkan kocek besar ke luar kota lakukan karya wisata.
"Di Purwakarta juga banyak tempat wisata, termasuk wisata pendidikan seperti diorama dan taman-taman yang bisa dijadikan tempat wisata, kenapa harus keluar kota. Untung kalau yang punya uang, terus yang tidak punya biaya bagaimana?" ujarnya.
Larangan ini justru berbanding terbalik dengan yang dilakukan Dedi. Sebagai bupati, dia telah melanglang buana hingga Papua pada pertengahan Maret 2016 lalu.
Kala itu Dedi menjadi tamu spesial peringatan Hari Jadi Kota Jayapura ke 106. Dia diundang sebuah komunitas sunda tinggal di Papua bernama Komunitas Sunda Ngumbara, sebagai Budayawan Sunda.
Pada kesempatan itu, Dedi Mulyadi bahkan merasa punya hubungan emosional dengan masyarakat Papua bukan. Menurutnya kondisi ini terjalin sejak lama. Dedi bahkan sudah diberikan gelar 'Anak Adat' oleh Persatuan Kepala Suku Papua. Gelar tersebut baru pertama kali diberikan kepada orang yang berasal dari luar Papua.
Dedi bahkan mendapatkan saweran uang sebesar Rp 45 Juta dari Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Manoh dan Bupati Kerrom Selsius Watae.
Uang tersebut diberikan kedua Kepala Daerah di Papua itu sebagai bentuk apresiasi atas lagu yang diciptakan Dedi Mulyadi berjudul 'Surga Di Tanah Papua'. Apalagi Dedi sengaja mempersembahkan itu untuk Papua.
"Tadi saya sudah berjanji untuk memberikan saweran Rp 25 juta, dan malam ini juga ditambahkan oleh Bupati Kerom sebesar Rp 20 juta," kata Benhur Tommy Manoh.
Mendapat uang saweran dengan jumlah yang besar, Dedi mengaku sangat terkejut. Karena sebelumnya dia menciptakan lagu tersebut atas rasa cintanya terhadap Papua. "Tentu saya sangat kaget karena baru kali ini saya mendapatkan saweran," ujar Dedi.
Baca juga:
Bupati Dedi larang sekolah di Purwakarta lakukan study tour
Bupati Dedi lolos jerat laporan hina agama dari kelompok pengajian
Trik Dedi Mulyadi pertahankan kelestarian budaya di Purwakarta
Dedi Mulyadi: Tahun ini menjadi terpahit buat Purwakarta
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.