Lasiyo, petani pisang dari Bantul akan beri 'kuliah umum' di Italia
Lasiyo dianggap pahlawan karena berjuang mempertahankan keberagaman pisang.
Lasiyo Syaifudin, seorang petani pisang dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta, berkesempatan melawat ke Italia. Lasiyo didampingi komunitas Slow Food Yogyakarta akan bertolak ke kota Turin, pada Sabtu (20/9).
Pakar pisang itu bakal memberikan 'kuliah umum' dalam forum Salone del Gustro Terra Madre (SGTM). Pertemuan itu membahas soal pangan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Lasiyo menyatakan, selama ini dia dan kelompok tani Puspita Hati melestarikan pisang dengan menanam 17 jenis. Semuanya merupakan jenis lokal.
"Ada pisang Raja Bagus, Raja Bulu, Raja Sere, Raja Jengkel, Kapok Kuning, Ambon Kuning, Ambon Lumut, Raja Pulut, Raja Kidang, Pisang Susu, Raja Sewu, Pulut, Kluthuk, Mas Kirana, Gabu, dan Moro Sebo," ujar Lasiyo, Kamis (18/8).
Menurut Lasiyo, jumlah jenis pisang di Indonesia amat beragam. Keberagaman akan punah jika tidak ada yang merawat dan mewariskan pada generasi muda.
"Berbagai jenis pisang lokal ini harus dilestarikan agar tidak punah," ujar Lasiyo.
Lasiyo sudah menggeluti bidang pertanian sejak 1997 membeberkan alasan kenapa mesti melestarikan keberagaman varietas pisang. Dia menerangkan, ada salah satu pisang melegenda di Pulau Jawa, yakni pisang Raja Bagus. Di masa lalu, pisang ini adalah makanan istimewa kerajaan.
"Selama ini sehubungan dengan kurang pengertian masyarakat akan beragamnya jenis pisang, sehingga tidak bisa membedakan antara pisang Raja Bagus dengan pisang lainnya," ucap Lasiyo.
Salah satu anggota Slow Food Yogyakarta dan Koordinator Ark of Taste Presidia Pisang, Amaliah, menyatakan memilih Lasiyo karena dedikasinya dalam budidaya keberagaman pisang. Menurut dia, petani adalah pahlawan karena berkaitan dengan hajat hidup banyak orang.
"Pandangan umum berpikir petani itu bodoh, ngapain diajak ke luar negeri. Tapi buat kami, petani seperti Lasiyo adalah pahlawan nyata," kata Amaliah.
Amaliah menjelaskan, nantinya Lasiyo dan komunitas Slow Food Yogyakarta berkesempatan berbicara di Banana Forum. Yaitu salah satu dari rangkaian acara SGTM. Forum ini menolak penyeragaman pangan di dunia dalam bentuk makanan cepat saji diproduksi perusahaan multinasional.
"Harapannya agar petani seperti Lasiyo dan lainnya terus menjaga keberagaman pisang. Mengingat gempuran perusahaan multinasional yang menyeragamkan jenis pisang Cavendish," ucap Amaliah.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang membuat Sate Tukangan di Yogyakarta begitu istimewa? Sate Tukangan wajib dicicipi saat berburu kuliner pinggir jalan di Kota Yogyakarta. Sate yang satu ini menjadi buruan banyak pecinta kuliner di Kota Yogyakarta. Rasanya diklaim otentik, karena resepnya asli dari Madura.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Yogyakarta? Yogyakarta adalah destinasi yang kaya akan situs-situs budaya dan bersejarah. Salah satunya Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu yang menakjubkan.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
Baca juga:
Bidan Emi suka gratiskan biaya persalinan dan berobat pasien miskin
Cita-cita jadi Paskibraka kandas, kisah Selvi tetap jadi inspirasi
Mabuk saat mengemudi, menteri termuda Swedia mengundurkan diri
Aksi heroik Sersan Mayor Misbah selamatkan puluhan orang
[Video] Pengungsi Suriah ini bikin warga AS terharu
Kisah Kapolda marahi Polantas karena tilang jenderal TNI