Lebaran Sudah Dekat, Pemerintah Siapkan Kondisi Terburuk Bila Penularan Covid Tinggi
Tujuannya supaya tidak terjadi seperti negara lain di mana kapasitas tempat tidurnya tidak siap, maupun obat-obatan dan fasilitas lainnya seperti oksigen.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebut pemerintah mempersiapkan kondisi terburuk terkait penanganan Covid-19 mendekati masa-masa Lebaran. Pemerintah khawatir penularan corona kembali tinggi setelah suasana lebaran selesai.
"Lebaran sudah dekat dan tugas kami adalah mempersiapkan kondisi terburuk. Saya merasa dan berharap Insya Allah ini tidak terjadi, tapi toh kalaupun terjadi peningkatan penularan kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya," kata Budi di akun Sekretariat Presiden, Senin (10/5).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Budi mengungkapkan, sejak Januari pemerintah mengantisipasi kesediaan tempat tidur rumah sakit. Tujuannya supaya tidak terjadi seperti negara lain di mana kapasitas tempat tidurnya tidak siap, maupun obat-obatan dan fasilitas lainnya seperti oksigen.
"Untuk rumah sakit total nasional tempat tidur yang kita miliki sekitar 390.000. Yang bisa dipakai Covid karena harus isolasi ada sekitar 70-an ribu," ucapnya.
"Dan kita juga punya ICU untuk yang parah secara nasional 22.000. Tapi ICU yang didedikasikan untuk Covid ada sekitar 7.500," tambah Budi.
Dia menjelaskan, saat ini ada 23.000 tempat tidur yang ditempati pasien isolasi Covid dari kapasitas 65.000 hingga 70.000 tempat tidur yang tersedia. Sehingga, pemerintah masih punya sekitar 40 ribu atau dua kali lipat dari keterisian pasien covid sekarang.
"Kita tidak mengharapkan bahwa yang masuk rumah sakit akan naik dua kali lipat tapi sebagai informasi Bapak Ibu kita sudah menyiapkan kapasitas 65.000 atau sekitar 70.000-an. yang sekarang yang sudah setinggi 23000-an jadi masih ada room," tuturnya.
"Itu untuk memberikan gambaran ke Bapak Ibu persiapan sudah kita lakukan. saya berdoa persiapan itu tidak terpakai dan tetap menjadi kosong gitu ya tapi kalau toh pun ada seenggaknya kita sudah melakukan persiapan," pungkasnya.
Baca juga:
Dites Acak di Titik Penyekatan, 4.123 Pemudik Positif Covid-19
Pemuda di Jakarta Meninggal Sehari Usai Divaksinasi AstraZeneca
Pemerintah Tegaskan SIKM Tak Diperlukan di Wilayah Aglomerasi
Dinkes Sumsel dan Palembang Saling Lempar Soal Sebaran Covid-19 Varian India
Rekapitulasi Kasus Covid-19 Varian Inggris, Afrika Selatan, dan India di Indonesia
Di HUT Bulog, Budi Waseso Banggakan Keberhasilan Jaga Harga Pangan Saat Pandemi