Lembaga Sensor Film Bicara Pentingnya Kesadaran Klasifikasi Usia Menonton di Masyarakat
LSF tengah giat berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait tontonan sesuai klasifikasi umur.
Lembaga Sensor Film (LSF) tengah giat berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait tontonan sesuai klasifikasi umur. Menyusul perkembangan teknologi informasi mempercepat didistribusi film dan tayangan.
Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail mengingatkan upaya ini sebagai persiapan atas kemajuan film nasional yang harus diimbangi dengan kesadaran dari sisi penonton.
- Lembaga Sensor Film Bicara Pentingnya Rasa Sadar Klasifikasi Usia Menonton di Masyarakat
- Polemik Kasus Pembunuhan Vina Dipicu Film, Ini Kata Lembaga Sensor
- Sensasi Menyantap Kapurut Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Mentawai yang Gurih dan Bentuknya Unik
- Data LSF: 97 Persen Ibu di Indonesia Telah Ikut Memilah dan Memilih Tontotan untuk Anaknya
"Yang mereka belum bisa mencerna, memahami memfilter ini yang penting untuk disadari katakanlah salah satu gerakan penyadaran. Bahwa kita harus menjaga kalau nonton film itu di TV di bioskop, di platform digital itu memerlukan kesadaran," ujar Ervan kepada wartawan, Kamis (8/8).
Maka, Ervan menjelaskan untuk mencapai itu semua pihaknya pun menggagas Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM). Guna melindungi masyarakat dari dampak negatif film dan iklan film.
Karena untuk industri film nasional Indonesia saat ini sudah mampu bersaing dengan film Hollywood, Jepang, dan Korea, dengan jumlah penonton mencapai 60 juta orang tahun ini. Populernya
"Kami tidak melarang orang berkreasi, berkreativitas untuk membuat film. Asal saja itu ditujukan untuk usia yang sesuai, jadi kalau untuk anak-anak remaja barangkali ada hal-hal tertentu yang masih sensitif ya," jelasnya.
Dengan begitu, LSF telah menggelar sebuah diskusi mengangkat tema 'Memajukan Budaya, Menonton Sesuai Usia' diisi Budaya Sensor Mandiri adalah Ketua Subkomisi Dialog, Noorca M. Massardi dan Ketua Umum FORKAPI, David Nizar Nugroho.
Selain itu, juga turut melibatkan 100 orang peserta dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta untuk membantu memasifkan GNBSM kepada masyarakat yang lebih luas.
"Jadi kami menggabungkan gerakan nasional sensor mandiri ini selalu mengambil konsep kolaborasi bekerjasama dengan berbagai macam stakeholder termasuk di Jakarta ini," jelas dia.
- Combro dalam Gang Sempit di Jakarta Ini Mendunia, Laku Sampai Belanda
- Surat Haru dari Laura Anna untuk Steffi Zamora, Pesan Manis untuk Sahabat Tercinta
- VIDEO: Kronologi Rasich Anak Eks Menteri PUPR Era Soeharto Tewas Sempat Kena Palu, Rumah Dieksekusi
- Menteri Suharso Pastikan Anggaran Bappenas 2025 Tak Mengalir ke Program Makan Bergizi Gratis
- Momen Tengku Firmansyah Merayakan Ulang Tahun ke-47 Begitu Sederhana Bersama Tukang Las di Kanada
Berita Terpopuler
-
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024