Lesehan Bareng Warga Yogyakarta, Ganjar Cerita Ikut Jaga Keistimewaan DIY saat Masih di DPR
Ganjar bercerita dulu pernah ikut mempertahankan keistimewaan Yogyakarta saat masih di DPR.
Ganjar yang kala itu sebagai pimpinan DPR RI Komisi II
Lesehan Bareng Warga Yogyakarta, Ganjar Cerita Ikut Jaga Keistimewaan DIY saat Masih di DPR
Capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo bercengkrama dengan warga di Dusun Njimatan, Kelurahan Jatirejo, Kec. Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Ganjar bercerita dulu pernah ikut mempertahankan keistimewaan Yogyakarta saat masih di DPR.
- Berada dalam Gang Sempit, Begini Penampakan Kos-Kosan Ganjar Pranowo Semasa SMA di Yogyakarta
- Mengenal Suku Kalang di Era Kerajaan Jawa Kuno, Keturunannya Punya Jasa Besar buat NKRI
- Konsolidasi Relawan di Yogyakarta, Megawati: Ibu-Ibu Ayo Menangin Pak Ganjar
- Diadang Massa, PN Yogya Gagal Eksekusi Objek Sengketa Bangunan Milik Guru Besar UGM
Ganjar yang kala itu sebagai pimpinan DPR RI Komisi II ikut berkontribusi membidani lahirnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012.
Undang-Undang ini menegaskan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Memang ada yang tidak setuju, tapi Alhamdulillah, akhirnya keistimewaan terwujud. Itulah tugas saya yang diberikan kepada kami semuanya untuk menyelesaikan,"
kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (16/11).
merdeka.com
Sebagai informasi, Warga Yogyakarta mempertahankan keistimewaan Yogyakarta ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur diplomasi dan jalur gerakan kerakyatan.
Kala itu, Ganjar memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta melalui jalur diplomasi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat. Warga Yogyakarta berterimakasih kepada Ganjar atas perannya tersebut.
Merespons hal tersebut, Ganjar menyatakan bahwa semua pihak telah berjasa dalam hal tersebut, meskipun terjadi pro kontra pada saat itu.
"Saya senang kawan-kawan juga bangga tentu bukan karya saya saja, itu karya dari pemerintah yang mewakili pemerintah dan dari fraksi-fraksi yang waktu itu menyetujui,"
ujar Ganjar.