Mengenal Suku Kalang di Era Kerajaan Jawa Kuno, Keturunannya Punya Jasa Besar buat NKRI
Mengenal suku Kalang di Yogyakarta yang berjasa bagi NKRI.
Mengenal suku Kalang di Yogyakarta yang berjasa bagi NKRI.
Mengenal Suku Kalang di Era Kerajaan Jawa Kuno, Keturunannya Punya Jasa Besar buat NKRI
Pemilik akun Tiktok @gejapramono, membagikan potret rumah milik keturunan Suku Kalang di Kotagede, Yogyakarta.
Perekam video menyebut, jika pemilik rumah mewah tersebut dulunya memiliki jasa yang cukup besar pada Indonesia.
Si pemilik rumah dari keturunan suku Kalang itu menyumbangkan sejumlah uang kepada negara saat NKRI baru berdiri. Simak ulasannya:
Rumah Orang Keturunan Kalang yang Berjasa untuk Indonesia
Dalam video yang dibagikan akun @gejapramono, disebutkan jika pemilik rumah mewah di daerah Kotagede, Yogyakarta itu merupakan keturunan orang Kalang.
Dia memiliki jasa yang cukup besar bagi Indonesia.
Sebab, pemilik rumah tersebut dikatakan pernah menyumbangkan uang 6.000 Gulden kepada NKRI saat baru berdiri.
Gulden sendiri adalah mata uang Belanda pada abad ke-13 hingga abad ke-20.
Tentang Suku Kalang
Suku Kalang atau Wong Kalang adalah salah satu subsuku di masyarakat Jawa.
Mereka ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Jawa Kuno. Kata 'kalang' berasal dari bahasa Jawa yang artinya 'batas'.
Lingkup sosial orang-orang ini sengaja dibatasi (atau dikalang) oleh otoritas setempat.
Orang Kalang sengaja diasingkan dalam kehidupan masyarakat luas, karena dulu ada anggapan bahwa mereka liar dan berbahaya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tidak berlakunya sistem kasta, orang-orang Kalang sudah banyak berbaur dengan masyarakat biasa.
Umumnya, kehidupan orang Kalang sangat teratur dan makmur. Banyak keturunannya yang sukses menjadi wirausahawan.
Banyak Orang Kalang Sukses
Orang Kalang banyak tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di Yogyakarta, para saudagar kaya Kotagede biasanya disebut sebagai orang Kalang.
Ada saudagar sukses bernama Prawirosoewarno yang cukup terkenal di tahun 1873.
Dia bersahabat dekat dengan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Sri Sultan HB IX kemudian bersedia memberikan perlindungan dan dukungan dana yang melibatkan harta dari keluarga keturunan Prawirosoewarno.