Listrik Pulau Sabira terbatas, tidak kuat nyalakan komputer
Suplai listrik didapat dari diesel dan tenaga surya. PLN belum masuk ke daerah tersebut.
Kehidupan di Pulau Sabira memang jauh dari perkotaan, itu sebabnya tidak mengherankan bila susahnya sinyal dan tidak adanya aliran listrik PLN di Pulau berjuluk Penjaga Utara tersebut.
Mengenai minimnya listrik, penduduk di Pulau Sabira hanya mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diperuntukkan silih berganti saat matahari terbit dan terbenam.
Salah seorang warga Pulau Sabira, Acok Ramli (47) mengatakan, penduduk Pulau Sabira sejak tahu 1990-an memang sudah bisa menikmati listrik dengan bantuan dari berbagai pihak. Sebelumnya Pulau Sabira bagaikan hutan tidak mempunyai penerangan dan minimnya jumlah penduduk.
"Alhamdulillah sudah ada listrik, kalau pagi dan siang hari listrik memakai PLTS, sedangkan kalau malam hari pakai PLTD. Tapi kalau musim hujan kacau listrik di sini bahkan sering mati," ujar Acok kepada wartawan di lokasi, Jumat (19/9).
Selain itu, Ucok mengungkapkan, dari segi pembayaran penduduk Pulau Sabira menyetorkannya kepada ketua RW. Ada membayar per hari ada pula yang membayar per bulan.
"Penduduk di sini bayar sehari Rp 1000 sampai Rp 1500 per hari, ada pula yang bayar Perbulan Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Nanti yang kumpulin bu RW dan langsung menyetor kepada petugas yang memberikan PLTS dan PLTD," tandasnya.
Minimnya listrik di Pulau Sabira ternyata juga berimbas kepada terganggunya fasilitas sekolah SD dan SMP Sekolah Satu Atap 02 Pulau Sabira.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Kepulauan Seribu, Yanto Siregar mengatakan, tak adanya fasilitas laboratorium komputer tidak terlepas dari minimnya pasokan listrik di Pulau tersebut.
"PLTD dan PLTS tidak mampu menopang beban listrik untuk penggunaan komputer, kalau dipaksakan listrik di sana akan turun. Lain hal kalau pasokan listrik di sana sudah menggunakan PLN (Perusahaan Listrik Negara)," tandasnya.
"Jadi, saya tekankan tidak ada pembeda sarana dan prasarana di sekolah yang di pulau dengan di darat, semuanya sama. Hanya kami melihat dari asas manfaatnya, bahwa keberadaan laboratorium komputer belum bisa diterapkan di sana karena masalah pasokan listrik," pungkas Yanto.
Baca juga:
Mengenal penduduk minoritas penghuni rumah panggung Pulau Sabira
Cerita pendatang ditemui 'penghuni' mercusuar Pulau Sabira
Menengok sekolah satu atap Pulau Sabira, masih kekurangan guru
Cerita Mistis Pulau Sabira, mercusuar dihuni 4 bule Belanda
Sejarah penghuni Pulau Sabira, hanya boleh dirikan tenda
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa saja destinasi wisata menarik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo? Walau dikenal karena industrinya, nyatanya Kabupaten Sidoarjo juga menawarkan beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:Wisata Sungai PorongSungai Porong menawarkan pengalaman unik dengan pulau Sarinah yang terbentuk di tengah kawah lumpur Lapindo. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi memancing, menyusuri sungai, serta menikmati matahari terbit dan terbenam.