Lomba baca kitab kuning bakal jadi program di daerah
Musabaqoh Kitab Kuning tak lain adalah ikhtiar melestarikan dan mengembangkan khazanah keilmuan pesantren.
Lomba baca (Musabaqoh) Kitab Kuning (MKK) akan dijadikan program rutin di Kabupaten Sumenep. Hal ini diungkapkan Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim sebagai bentuk apresiasi terhadap program DPP PKB.
"Musabaqoh Kitab Kuning ini akan dijadikan program tahunan di Sumenep. Madura yang dikenal banyak memiliki pesantren harus selalu disentuh oleh pengambil kebijakan agar dialektika keilmuan dan khazanah pesantren tetap terjaga," ujarnya saat membuka babak penyisihan MKK Jatim III, Rabu (6/4).
Ia mengatakan antusiasme tinggi ditunjukkan para santri dari berbagai pesantren di Madura saat mengikuti tahap penyisihan MKK pada 2-3 April 2016 di Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Baraji, Kecamatan Gapura.
"Musabaqoh kitab kuning ini digelar dalam rangka memberi penghargaan terhadap khazanah keilmuan dan esksistensi pesantren di Indonesia yang telah memberikan konstibusi penting terhadap perjalanan bangsa Indonesia mulai era pra kemerdekaan sampai saat ini. Selain itu pula untuk mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikannya," ulasnya.
Ia mengungkap bahwa PKB yang lahir dari tradisi pesantren tugas utamanya adalah membentengi keilmuan pesantren. Musabaqoh Kitab Kuning ini tak lain adalah ikhtiar melestarikan dan mengembangkan khazanah keilmuan pesantren.
"Harapan kami, pemenang dari tahap penyisihan di Madura ini, bisa menjadi juara nasional, bukan karena besarnya hadiah, akan tetapi agar menjadi kebanggaan para santri di Madura, dimana Pesantren masih dipercaya oleh masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan generasi muda," ungkapnya.
Harapan yang sama juga disampaikan Bupati Lampung Timur, Chusnuniyah Halim. Di Lampung Timur kegiatan Musabaqoh Kitab Kuning juga akan dijadikan agenda tahunan. Bagaimanapun Lampung Timur merupakan basis pesantren dan Nahdlatul Ulama.
"Harus selalu ada sarana untuk mengembangkan keilmuan pesantren. Kegiatan lomba musabaqoh kitab kuning yang berskala nasional memang tergolong baru di Lampung Timur, mudah-mudahan ini menjadi pemantik awal untuk program tahunan di Lampung Timur," tuturnya.