LSM minta Polri kawal ketat hasil penghitungan suara Pilpres
KPU akan mengumumkan hasil resmi penghitungan suara pada 22 Juli.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa, mendatangi Mabes Polri, sore ini. Mereka ingin bertemu Wakil Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan meminta Korps Bhayangkara mengawal ketat proses penghitungan suara pada pemilihan presiden.
"Kita datang ke Mabes Polri untuk meminta pada Mabes Polri tetap mengawal hasil suara mulai dari TPS, kemudian ke kelurahan, kecamatan, kota kabupaten, provinsi hingga ke KPU pusat supaya tidak berubah dan menguntungkan pihak-pihak salah satu yang bersemangat untuk menang," kata Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, kepada wartawan saat tiba di Mabes Polri, Jakarta Selatan (10/7).
Tak hanya pada Polri, koalisi ini juga berharap Presiden SBY konsisten pada sikapnya yang memilih netral dan tidak berpihak. "SBY hendaknya bersikap netral sebagai negarawan bukan menguntungkan satu pihak tertentu," ucapnya.
Pesan terakhir, mereka juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak terpengaruh bila ada pihak-pihak yang coba mengintervensi. "Kita juga mendesak pada KPU dan Bawaslu karena mereka yang paling penting untuk mempertahankan demokrasi, enggak usah takut dibedil, enggak usah takut diculik, tetap bersikap independen. Dan TNI, Polri, Intelijen netral, kami harapkan masyarakat juga mengawal pemilu," imbuhnya.